Oleh: Cora Azmi Salsabila (Mahasiswa Prodi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang)
Pendidikan merupakan suatu perbuatan atau tindakan sadar agar terjadi perubahan sikap dan tata laku yang diharapkan, yaitu pemanusiaan manusia yang cerdas, terampil, mandiri, berdisiplin dan berakhlak mulia. Dalam proses pelaksaannya, baik secara teoritis, maupun praktis, pendidikan sangat memerlukan adanya sebuah landasan, pegangan atau tumpuan untuk berpijak. Hal ini dikarenakan bahwa pendidikan tidak akan pernah berhasil secara maksimal tanpa adanya tujuan, sedangkan tujuan tidak akan pernah tercapai dan terarah tanpa adanya landasan atau dasar yang kuat. Atas dasar kenyataan inilah buku ini hadir di hadapan para pembaca, khususnya dalam dunia pendidikan.
Moral yang baik juga dapat menunjukan kepada aplikasi nilai-nilai kebaikan dalam bentuk tindakan maupun tingkah laku anak. Sikap moral dalam keadaan sehari–hari juga dapat menunjuk kepada moral baik atau moral buruk karena semua tergantung bagaimana kita mengimplementasikannya. Namun, dalam aplikasinya orang dikatakan bermoral jika mengaplikasikan nilai-niai kebaikan dalam perilakunya. Sementara orang yang berperilaku buruk seperti tidak bertanggung jawab dapat dikatakan sebagai orang yang tidak bermoral.
Pada hakikatnya perilaku bermoral berkaitan dengan harkat martabat manusia itu sendiri sebagai makhluk mulia di muka bumi ini. Harkat dan martabat yang ditunjukan dalam berbagai aspek kehidupan, diantaranya adalah dalam pembentukan hubungan yang harmonis antar orang tua dan anak . Kondisi tersebut pada hakikatnya akan berdampak terhadap kebahagiaan individu serta kesejahteraan dalam keluarga yang berdampak pada lingkungan sekitar dan sebagai penentu kesuksesan di masa depan.
Pada zaman era global sekarang dengan adanya tuntutan orang tua, seorang anak harus memilik sifat berpendidik yang mana mekanisme seorang anak pasti akan mengikuti perilaku dan pendidikan orang tuanya jika perilaku dan pendidikan yang diberikan kepada anak buruk otomatis anak akan mengikuti hal tersebut begitu juga sebaliknya. Maka dari itu orang tua berperan sangat besar mengenai pendidikan moral seorang anak. Perang penting orang tua anak salah satunya dengan memberikan sebuah edukasi yang baik tanpa memandang kelebihan anak yang di miliki orang lain.
Masalah utama dari pendidikan moral anak biasanya menjadi beban tersendiri karena, tidak sebagian orang tua yang mau mengikuti impian sang anak mungkin sebagian orang berpikir cara yang mereka lakukan sudah yang terbaik padahal belum tentu. Anak biasanya bisa berkembang mengikuti teknologi cara berpikir mereka tanpa paksaan. Kreativitas seorang anak bisa tumbuh dan berkembang ketika mereka bisa mengejar atau menggapai basic passion mereka yang sesuai.
Peran orang tua disini sangat berperan penting selain sebagai edukasi pembelajaran bisa juga sebagai bekal masa depan anak supaya memiliki bekal ilmu yang tidak akan pernah habis. Orang tua yang baik pasti akan selalu memperhatikan perkembangan anak secara bertahap, dengan senantiasa memberikan dukungan selama posiif dan bisa membawa perubahan yang baik di dalam kehidupan kesehariannya. Menanamkan sikap yang penuh kasih Jika orang tua memelihara anaknya dengan penuh kasih sayang, toleransi, dan kelembutan, maka anaknya cenderung memiliki sifat yang berpendidik.
Ada baiknya pendidikan moral yang baik kepada anak orang tua perlu melakukan usaha untuk meningkatkan pandangan moral kepada anak dengan cara memperkenalkan nilai moral yang berlaku di kehidupan sehari–hari. Anak harus diperkenalkan dengan pedoman dalam bertingkah laku yakni agama, pancasila dan adat istiadat. Maka anak akan mengikuti kebiasaan yang berlaku di masyarakat, oleh sebab itu anak akan bertingkah laku sesuai yang dianggap baik oleh lingkungan sekitar. Jika terjadi pertentangan nilai yang berlaku di masyarakat dengan nilai-nilai yang terkandung dalam ketiga sumber itu. Dalam bertingkah laku mereka mempunyai kesadaran untuk berpegang teguh pada prinsip moral, tetapi cendrung mengikuti kebiasaan-kebiasaan yang ada di lingkungan sekitar rumah maupun umum.
Selain itu, orang tua disini harus mengajarkan sifat adil layaknya kedua orang tua dan anak jika salah satu memang ada yang tidak sesuai dengan kebenaran yang ada, anak maupun orang tua juga bisa meminta maaf. Permintaan maaf disini bukan semata – mata karena kalah tapi saling mengajarkan sifat bijaksana bahwa yang benar akan diucapkan benar begitupula sebaliknya. Dengan mengajarkan sifat-sifat kecil seperti ini mengajarkan anak dalam berperan sebagai orang tua dapat saling berhubungan baik sebagai orang tua, teman bercerita, yang akan mengakibatkan hubungan timbal balik yang baik pula di masa akan dating. (*)