Yahya Adam: Sumbawa Butuh Pemimpin Baru Agar Pembangunan Tidak Stagnan

oleh -136 Dilihat

SUMBAWA BESAR, samawarea.com (25/10/2020)

Tokoh Sumbawa, H. Yahya Adam BA mengatakan bahwa Sumbawa saat ini memerlukan pemimpin baru. Ini agar pembangunan tidak stagnan dan berjalan apa adanya. Sumbawa harus maju dan berlari, sehingga dibutuhkan adanya terobosan-terobosan agar tidak tertinggal dari daerah lainnya. Ia menilai dari lima pasangan calon yang ditetapkan sebagai kontestan Pilkada Sumbawa 2020, pasangan Jarot—Mokhlis yang sangat pas.

Pasangan bernomor urut 5 yang didukung Gerindra, Hanura, PKPI dan Berkarya ini dinyatakan sebagai paket komplit. Satunya representasi masyarakat wilayah barat, satunya representasi wilayah timur. Jarot Mokhlis juga berasal dari latar belakang profesi yang berbeda namun saling melengkapi. Haji Mokhlis adalah birokrat senior yang pernah memimpin berbagai dinas instansi baik di kabupaten maupun propinsi, bahkan pernah menjadi Penjabat Bupati Sumbawa. Haji Mokhlis juga dikenal cerdas dan memiliki segudang pengalaman, sangat menguasai sistem pemerintahan dan penataan birokrasi.

Sedangkan Haji Jarot adalah entrepreneur handal yang dipercaya sejumlah perusahaan besar dunia baik Jepang, Kanada dan Amerika. Bahkan pernah menempati posisi puncak sebagai senior manager. Artinya, Haji Jarot memiliki jaringan yang luas dan banyak kolega investor. Sebagaimana diketahui kunci sukses suatu daerah dalam pembangunan adalah banyak investor yang datang berinvestasi.

Dkatakan Haji Yahya, untuk  membangun daerah tidak cukup dengan hanya mengandalkan APBD. APBD Sumbawa sebagian besar terserap untuk kegiatan rutin, sehingga alokasi untuk kepentingan public masih sangat minim. Karena itu Sumbawa membutuhkan pemimpin yang mampu mendatangkan banyak uang dan investor. “Tanpa investasi, Sumbawa sulit berkembang. Demikian dengan pemimpin dengan wawasan bisnis yang minim, juga faktor penyebab sulitnya Sumbawa bisa maju. Dari semua calon, hanya Jarot—Mokhlis yang saya lihat punya kemampuan menjadikan Sumbawa maju dan berkembang,” bebernya.

Baca Juga  Penyidik Tipikor Turun Cek Sapi Bansos Penyaring  

Meski ahli birokrasi dan ahli bisnis, ungkap Yahya Adam, Jarot—Mokhlis juga pakar pertanian, karena sama-sama jebolan magister pertanian perguruan tinggi ternama yakni IPB dan UGM dengan lulusan camlaude. Pertanian dengan pendekatan entrepreneur akan menjadikan petani sejahtera. Karena dengan pendekatan ini bukan melulu mencari hasil produksi yang melimpah, tapi bagaimana petani itu bisa untung. Hasil panen melimpah belum menjamin petani sejahtera. Pasalnya di kala panen melimpah, harga anjlok.

Salah satu konsep yang ditawarkan Jarot—Mokhlis adalah industrialisasi pertanian, dengan cara membangun atau mendekatkan pabrik pengolahan. Dengan adanya pabrik ini, harga hasil pertanian petani akan tinggi, di samping adanya nilai tambah lainnya mulai dari penyerapan tenaga kerja hingga munculnya usaha ekonomi baru. Demikian dengan lahan tadah hujan, dari 5 hektar yang ada tapi hanya panen sekali, dapat disiasati menjadi panen lebih dari satu kali. Caranya menurut Jarot—Mokhlis, ungkap Yahya Adam, mengorbankan satu hektar untuk menampung air dengan membuat sumur bor guna mengairi 4 hektar lahan, maka panen dapat dilakukan 2-3 kali setahun. Tentunya akan berdampak pada berlipatnya hasil panen petani. Ini salah satu strategi yang dilakukan Jarot Mokhlis jika terpilih.

Baca Juga  Presiden Ingatkan Intelektual Muslim Antisipasi Dampak Negatif Teknologi

Pendekatan itu tidak hanya diterapkan di sektor pertanian, tapi juga peternakan dan perikanan, yang merupakan profesi sebagian besar masyarakat Sumbawa. Termasuk dalam penataan birokrasi. Ia mengaku tertarik dengan konsep penataan birokrasi oleh pasangan Jarot Mokhlis yang menerapkan pendekatan entrepreneur. Menurut Haji Yahya yang merupakan mantan Kadis dan Asisten di Pemda Sumbawa ini, pendekatan tersebut salah satu terobosan positif. Sebab dengan konsep bisnis maka akan mendatangkan keuntungan. Ketika sudah untung sudah pasti sejahtera. Ketika aparatur sejahtera, masyarakat akan terlayani dengan baik, tidak ada korupsi dan penyimpangan lainnya. Artinya dengan konsep ini saja, sudah mampu memberikan dampak yang luar biasa dari berbagai sektor.

Di bagian lain, Ia memuji figure Jarot—Mokhlis yang cerdas dan religius. Secara fisik pun juga keduanya bisa diandalkan karena dalam kondisi sehat dan enerjik. Mungkin di antara figur lainnya, Jarot Mokhlis yang paling banyak titik menyapa masyarakat. Sebab ini hanya bisa dilakukan oleh orang yang sehat dan bertenaga prima. Usia Jarot—Mokhlis juga sangat ideal. Tidak tua dan tidak muda, bisa merangkul dan diterima oleh semua kalangan. Dengan kondisi figur pemimpin seperti ini, ia meyakini Sumbawa akan maju dengan pesatnya. “Inilah alasan saya jatuh hati dengan pasangan ini. Karena dengan mendukung pasangan ini, sama dengan membantu masyarakat dan daerah ini keluar dari kesulitan,” pungkasnya. (SR)

pilkada mahkota mahkota rokok NU
Azzam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *