Mo-Novi Siapkan 20 Milyar Per Tahun Insentif GTT/PTT dan Tenaga Kesehatan

oleh -123 Dilihat

Mewujudkan Sumbawa Sehat dan Cerdas

SUMBAWA BESAR, samawarea.com (30/8/2020)

Sumbawa Sehat dan Cerdas menjadi salah satu misi Bakal Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa Drs. H. Mahmud Abdullah dan Dewi Noviany M.Pd jika terpilih memimpin Sumbawa periode 2021-2026. Keberpihakan Pasangan yang mengusung tagline “Terwujudnya Sumbawa Gemilang dan Berkeadaban” ini terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) akan diwujudkan melalui agenda kerja. Yakni peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai pondasi daerah yang maju melalui peningkatan derajat pendidikan dan kesehatan. Kongkretnya adalah penuntasan relokasi RSUD Sumbawa, memperkuat mutu dan pelayanan dasar dan rujukan dengan pola pengelolaan keuangan BLUD (PPK BLUD), memberikan instentif bagi tenaga kesehatan di pelayanan dasar (puskesmas, pustu, polindes, kader posyandu) Rp 10 miliar per tahun, ambulance desa, percepatan penurunan angka stunting, wasting dan gizi buruk. Kemudian memberikan beasiswa bagi tenaga kesehatan ke Jenjang S1, memberikan bantuan bagi perguruan tinggi lokal minimal Rp 1 Miliar per tahun. Selanjutnya, bantuan pendidikan bagi sekolah swasta (TK/SD/SMP) Rp 1 Milyar per tahun, memberikan insentif bagi guru GTT/PTT PAUD, PAUD HI, TK, SD dan SMP sebesar 10 Miliar per tahun. Juga peningkatan insentif bagi TPQ/Bale Ngaji/hukum masjid Rp 1 milyar per tahun, serta memberikan insentif bagi pelajar SD, SMP, SMA/SMK yang berprestasi di tingkat regional, nasional maupun internasional.

Dalam paparannya, Bakal Calon Bupati Sumbawa yang akrab disapa Haji Mo’, indikator APK pendidikan pada jenjang TK/RA mengalami peningkatan selama periode 2014-2018. Yakni dari 95,32 persen pada tahun 2014 menjadi 99,62 persen pada tahun 2018. Artinya dengan capaian pada angka 99, maka dapat dikategorikan tidak ada lagi anak usia dini yang tidak terlayani pendidikan usia dini. Peningkatan ini menunjukkan bahwa penyelenggaraan program PAUD di Kabupaten Sumbawa terus mengalami peningkatan ditandai dengan meningkatnya jumlah lembaga-lembaga PAUD baik formal maupun non formal. Serta meningkatnya kesadaran orang tua untuk menyertakan anaknya di PAUD terlebih dahulu untuk mendorong tumbuh kembangnya anak secara optimal dan menyiapkan mereka secara lebih baik sebelum masuk ke jenjang SD/MI. Indikator APK pendidikan pada jenjang SD/MI dalam periode 2014-2018 mengalami peningkatan 0,42 persen yakni dari 100,85 persen pada tahun 2014 menjadi 101,27 persen pada tahun 2018.

Baca Juga  Cara Cok Ace Lipatgandakan Pendapatan Bali dari Sektor Pariwisata

Meski ada penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2016 sebesar 103,50 persen dan tahun 2017 sebesar 102,60 persen, hal ini menunjukkan bahwa terjadinya efisiensi internal penyelenggaraan pendidikan dasar jenjang SD/MI karena berkurangnya peserta didik di luar jenjang usia resminya, yang ditandai dengan angka yang mendekat ke besaran 100 persen. Indikator APK pendidikan pada jenjang SMP/MTs selama periode 2014-2018 mengalami peningkatan dari 100,29 persen pada tahun 2014 menjadi 105,49 persen pada tahun 2018 atau meningkat 5,20 persen. Indikator APM pendidikan pada jenjang SD/MI/Paket A pada tahun 2018 sebesar 98,92 persen menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan capaian tahun 2016 sebesar 92,34 persen. Variasi capaian ini secara statistik tidak memberi pengaruh signifikan karena dalam kebijakan pendidikan interval 5 persen dari batas 95 ke atas adalah kondisi front end yang tidak sepenuhnya dapat dikendalikan. Indikator APM pendidikan pada jenjang SMP/MTs/Paket B pada tahun 2018 sebesar 98,77 persen dari 98,35 persen pada tahun2014.

Gambaran Harapan Lama Sekolah (HLS) di Kabupaten Sumbawa mengalami peningkatan sebesar 0,05 poin dari tahun sebelumnya, yakni dari 12,85 tahun pada tahun 2017 menjadi 12,90 tahun pada tahun 2018. Hal ini artinya penduduk yang berusia 7 tahun pada tahun 2018 diharapkan mampu menempuh pendidikan selama 12,90 tahun dimasa yang akan datang atau setara dengan jenjang Perguruan Tinggi semester 2 dan berpeluang menikmati pendidikan sebesar 0,05 tahun lebih lama dibandingkan dengan penduduk pada usia yang sama pada tahun 2017. Adapun Harapan Lama Sekolah Kabupaten Sumbawa dan rata-rata Provinsi NTB, Rata-rata Lama Sekolah (RLS) menggambarkan tingkat rata-rata jumlah tahun yang digunakan penduduk usia 25 tahun ke atas dalam menjalani pendidikan formal. Rata-rata lama sekolah merupakan cerminan tingkat pendidikan penduduk suatu wilayah. Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk maka semakin tinggi pula rata-rata lama menikmati pendidikan.  Dalam kurun waktu 2014 –2018 rata-rata lama sekolah Kabupaten Sumbawa terus mengalami peningkatan, besaran rata-rata lama sekolah tahun 2014 sebesar 7,31 tahun atau setara dengan kelas 7 pendidikan Menengah Pertama dan meningkat menjadi 7,72 tahun pada tahun 2018 atau setara kelas 8 pendidikan Menengah Pertama.

Baca Juga  Bawaslu Sumbawa Tegaskan Tidak Pernah Merilis Hasil Pilkada

Selain pendidikan, tingkat kesehatan masyarakat merupakan salah satu aspek penting dalam mendukung kualitas sumber daya manusia, pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Tingkat kesehatan sangat dipengaruhi oleh ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan yang memadai. Seperti rumah sakit, puskesmas, polindes, pustu dan puskesmas keliling. Rasio puskesmas, baik puskesmas induk, puskesmas pembantu, poskesdes dan polindes terhadap jumlah penduduk sebesar 2.082 penduduk pada tahun 2018, sedangkan secara kewilayahan, posisi Kabupaten Sumbawa pada tahun 2018 dalam pelayanan kesehatan menunjukkan bahwa rasio 1 puskesmas (puskesmas induk, puskesmas pembantu, poskesdes dan polindes) di Kabupaten Sumbawa melayani wilayah seluas 30,48 km2. Dengan bertambahnya jumlah sarana dan prasarana di bidang kesehatan dari tahun ke tahun, maka akses, pemerataan, keterjangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat dapat terpenuhi. (SR)

pilkada mahkota mahkota rokok NU
Azzam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *