MATARAM, samawarea.com (4/6/2020)
Kamis (4/6/2020) hari ini, hasil pemeriksaan 562 sampel oleh tiga Laboratorium di NTB yakni Laboratorium PCR RSUD Provinsi NTB, Laboratroium PCR RS Unram, dan Laboratorium PCR Genetik Sumbawa Technopark, cukup mengejutkan. Pasalnya jumlah positif covid cukup banyak bahkan terbesar sepanjang sejarah Covid di NTB. Hasil pemeriksaan tersebut mencatat 52 sampel kasus positif baru covid. Semuanya berada di Pulau Lombok, kecuali satu orang dari Pulau Sumbawa yaitu Pasien nomor 757, an. Tn. M, laki-laki, usia 44 tahun, warga Desa Pasir Putih, Kecamatan Maluk, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). Untuk warga KSB ini memiliki riwayat perjalanan ke Bangladesh. Kini tengah menjalani karantina terpusat di Kabupaten Sumbawa Barat. Untuk 51 orang lainnya, dominan riwayat kontak dengan orang yang bergejala Covid-19. Sisanya tidak memiliki riwayat karena tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit covid maupun kontak dengan orang positif Covid. Dari 52 pasien positif Covid ini, 49 orang dalam kondisi baik, sedangkan tiga lainnya meninggal dunia yaitu 2 dari Kota Mataram dan 1 dari Kabupaten Lombok Barat.
Selain 52 kasus baru positif dan 3 kematian baru, pada hari yang sama ada 24 orang yang sembuh dari Covid. Sebagian besar berasal dari Kabupaten Dompu, sisanya Kota Mataram, Lombok Barat, dan Lombok Tengah. Dari 24 orang ini, empat di antaranya balita berusia sekitar 1 bulan, 7 bulan, 2 tahun dan 3 tahun. Kesembuhan ini dibuktikan dari dua kali pemeriksaan laboratorium swab, semua hasilnya negatif.
Sekretaris Daerah Selaku Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Provinsi Nusa Tenggara Barat Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si dalam keterangan persnya, Kamis (4/6) malam, menyebutkan, dengan tambahan 52 kasus baru terkonfirmasi positif, 24 tambahan sembuh baru, dan 3 kasus kematian baru, maka jumlah pasien positif Covid-19 di Provinsi NTB sampai hari ini (4/6/2020) sebanyak 757 orang. Rinciannya 323 orang sembuh, 21 meninggal dunia, serta 413 orang masih positif dan dalam keadaan baik. Untuk mencegah penularan dan deteksi dini penularan Covid-19, petugas kesehatan tetap melakukan Contact Tracing terhadap semua orang yang pernah kontak dengan yang terkonfirmasi positif. (SR)