Masyarakat Talonang Segera Dapat Bantuan Jaringan Air Bersih

oleh -190 Dilihat

SUMBAWA BARAT, samawarea.com (4/5/2020)

Desa Telonang merupakan daerah paling ujung di wilayah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) yang letaknya berbatasan dengan Kabupaten Sumbawa. Letaknya sangat jauh, dan didiami masyarakatnya yang heterogen karena daerah ini terbentuk dari program transmigrasi. Sebagian besar penghidupan masyarakat setempat, dari pertanian. Namun yang menjadi persoalan, Talonang tidak memiliki sumber air permukaan, hanya mengandalkan sumur untuk mendapatkan air bersih. Itupun sangat terbatas, apalagi di musim kemarau rata rata sumur masyarakat kering. Sepertinya kondisi yang dialami masyarakat Talonang akan segera berakhir. Pasalnya pada tahun ini akan mendapatkan bantuan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk jaringan air bersih yang akan disambung langsung ke rumah warga.

Ditemui samawarea.com belum lama ini, Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PUPR KSB, Burhanuddin Harahap ST mengatakan bahwa tahun ini masyarakat Desa Telonang akan mendapatkan bantuan Jaringan Air Bersih melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp 600 juta. Untuk program ini perencanaannya sudah turun dan dilakukan pendataan terhadap masyarakat penerima bantuan. “Niatnya dalam perencanaan di akhir Maret kita ekspos terhadap hasil perencanaan setelah tim dari pusat turun menilai hasil perencanaannya. Namun dalam perjalanan pelaksanaan perencanaan kita dihentikan karena arahan dari pusat semua DAK tidak dilaksanakan dulu tunggu kondisi ini membaik. Jadi kita menunggu kebijakan pusat baru kita lanjutkan,” ujarnya.

Baca Juga  Tarung Drajat KSB Targetkan 5 Medali Emas di Porprov

Dalam perencanaan pendahuluan kemarin, ungkap Burhanuddin, desa memiliki sumur bor. Pihaknya akan mengecek apakah sumur bor desa ini bisa efektif digunakan atau tidak. Jika bisa digunakan maka pihaknya hanya membangun bak penampungan dan jaringannya. Selanjutnya memasang sambungan ke rumah rumah warga. Sejauh ini diakui Burhanuddin, jumlah penerima manfaat belum selesai didata. Sebab saat didata, pusat meminta untuk menghentikannya.

Menurut Burhanuddin, bantuan jaringan air bersih ke Desa Talonang sangat tepat karena tidak memiliki sumber mata air permukaan hanya mengandalkan sumur biasa. Selain itu ada beberapa sumur bor tapi jumlahnya sangat terbatas. Jika musim hujan debit air bisa memenuhi kebutuhan pokok, sebaliknya  musim kemarau rata-rata sumurnya kering sehingga masyarakat kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. “Kami sangat berharap bantuan DAK ini bisa cepat normal kembali,” pintanya, seraya menyatakan bahwa Kades Talonang sangat senang dengan adanya bantuan ini dan menyatakan siap untuk memaksimalkan program tersebut melalui dana desa asalkan masalah desa bisa teratasi. (HEN/SR)

 

rokok NU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *