SUMBAWA BESAR, SR (14 April 2020)
Kedamaian dan kerukunan di Kecamatan Lunyuk, Kabupaten Sumbawa benar-benar sangat terasa. Meski berbeda suku dan agama, namun masyarakat setempat hidup berdampingan dengan semangat toleransi. Terlebih lagi pasca isu SARA yang sempat menyeruak dan mengusik ketenangan warga, setahun yang lalu. Masyarakat Lunyuk tidak ingin menjadi korban provokasi yang merusak tali persaudaraan.
Ini terlihat dari kegiatan gotong royong bersama untuk membersihkan tempat ibadah seperti masjid dan Pura yang berlokasi di Desa Suka Maju dan Desa Pada Suka Kecamatan Lunyuk, 13 April 2020. Kegiatan ini melibatkan masyarakat dua desa yang diinisiasi TNI dan Polri. Hadir di antaranya Kasdim 1607/Sumbawa Mayor Arh Huwairi ST, Kabag Ops Polres Sumbawa AKP Burhanudin, Danramil 1607-07/Lunyuk Kapten Inf I Wayan Sulendra, Danki Brimob Sumbawa Iptu Nurdin, Kapolsek Lunyuk AKP Matias WAL dan Danton Kompi B Yonif 742 Lettu Inf Mahfud. Titik gotong royong ini dipusatkan di Masjid Al-Ikhsan Desa Padasuka dan di Pura Dalam Suka Maju Kecamatan Lunyuk.
Kabag Ops Polres Sumbawa AKP Burhanudin menyampaikan apresiasi kepada masyarakat terutama yang ikut andil dalam menciptakan rasa tentram dan nyaman serta aman khususnya di wilayah Lunyuk. Ia menilai kegiatan gotong royong ini sangat positif dalam mendukung terciptanya kerukunan antar umat beragama, disamping terwujudnya kondusifitas daerah. Ia berharap kegiatan ini harus tetap dilakukan di masa-masa mendatang.
“Jangan terulang lagi kejadian yang sama karena tidak bermanfaat dan cenderung mendatangkan mudharat, serta kerugian dari kedua belah pihak. Mari kita lupakan peristiwa kemarin, kita kembali berbaur seperti biasa dengan selalu merawat keberagaman,” katanya mengingatkan.
Sebelumnya, konflik antara kelompok Muslim dan Hindu di Kecamatan Lunyuk, nyaris pecah. Ini karena adanya kesalahpahaman, akibat saling singgung di media sosial sehingga menyeret persoalan keyakinan. Berkat kesigapan sejumlah pihak, konflik yang menjurus pada isu SARA ini berhasil diredam.
Danrem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani S.Sos., SH., M.Han saat itu sempat turun tangan. Bahkan ikut menjadi saksi proses perdamaian antara kelompok masyarakat ini. Dalam proses perdamaian itu, semua tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda dihadirkan. Saat itu Danrem yang didampingi Dandim 1607, Letkol (Inf) Samsul Huda dan Kapolres Sumbawa AKBP Tunggul Sinatrio, mengingatkan masyarakat bahwa menjaga kondusifitas wilayah NTB khususnya Kabupaten Sumbawa adalah tanggung jawab bersama.
Selain Danrem, Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah SE., M.Sc juga lebih dahulu turun di Lunyuk. Gubernur tidak menepis bahwa situasi sempat terganggu karena informasi yang dishare melalui media social direspon secara berlebihan oleh beberapa pihak sehingga seakan-akan dunia kacau. Padahal informasi itu sangat jauh berbeda dengan kenyataan di lapangan.
Namun polisi telah bertindak cepat mengamankan terduga pelaku yang ternyata masih anak-anak dan ditengarai sebagai pemicu terjadinya isu SARA ini. Dalam kesempatan itu Gubernur menghimbau masyarakat untuk tidak lagi mendiskusikan hal-hal yang memancing kehangatan dan berpotensi mengganggu kerukunan beragama. Ia mengajak masyarakat untuk merawat dan menjaga keberagaman dengan penuh kesungguhan, sehingga kedamaian dan kondusifitas tetap terwujud.
Dalam kesempatan itu, Gubernur yang disapa Bang Zul ini sempat bersilaturrahim dengan para tokoh agama, tokoh masyarakat dan pemuda di Kecamatan Lunyuk, Kabupaten Sumbawa, untuk menyelesaikan secara cepat dan penuh kekeluargaan peristiwa “kesalahpahaman” antar warga. Dalam pertemuan di Banjar Desa Sukamaju ini, Gubernur meminta agar persoalan yang muncul dan mengoyak kedamaian di masyarakat harus diselesaikan dengan duduk bersama dan bertabayyun. Menurut Bang Zul, komunikasi yang baik adalah kuncinya. (SR)