Bersama UTS, MSU Rusia Lakukan Riset di Sumbawa

oleh -108 Dilihat

SUMBAWA BESAR, SR (9/2/2020)

MSU-ASEAN-France Research Collaboration akan menggelar pertemuan lanjutan di Kabupaten Sumbawa. Peretemuan sebelumnya pada Tahun 2019 lalu. Saat itu Tim Riset dari Fakultas Soil Science, Moscow State University (MSU) menggelar pertemuan di Fakultas Pertanian Universitas Udayana melalui International Workshop untuk mempresentasikan berbagai capaian kerjasama Russian-ASEAN Research Team yang telah memasuki tahun ke-5. Namun bagi UTS, kesempatan tersebut merupakan pertamakalinya sehingga yang dipresentasikan adalah potensi-potensi kolaborasi di Sumbawa dengan memberikan gambaran tentang UTS dan lanskap Sumbawa. Saat itu presentasi UTS ini mendapat perhatian yang antusias dari Tim Riset MSU yang kemudian tertarik untuk berkolaborasi dengan UTS. Hasil dari workshop tersebut, UTS diundang ke Moscow pada Agustus 2019 lalu untuk membicarakan lebih detail tentang fokus riset yang akan dilakukan. Dari hasil pertemuan tersebut disepakati bahwa 3 tahun pertama akan fokus pada 3 area utama yaitu wetland wastewater treatment, konservasi area terkontaminasi raksa, dan pertanian.

Pembahasan tentang wastewater treatment memiliki agenda khusus, sehingga Oktober 2019 lalu, Rektor UTS, Dr. Andy Tirta M.Sc diundang ke Lyon, France untuk melihat langsung bagaimana system wetland berjalan dengan sangat efisien dan baik dalam mengolah limbah cair rumah tangga. System tersebut akan diadaptasi di Kabupaten Sumbawa dan wilayah UTS sebagai pilot projectnya. “Untuk mendapatkan gambaran secara jelas, tim riset memutuskan untuk melakukan observasi secara langsung ke Sumbawa, sehingga dapat diputuskan prioritas riset dan aplikasinya yang akan dieksekusi selama tiga tahun pertama,” ungkap Manajer International Office UTS, Nurul Izzati, Minggu (9/2/2020).

Karenanya sambung Nurul, pada 7-14 Februari 2020 menjadi momen penentu kegiatan riset ini. Dua hari pertama, 8–9 Februari 2020, meeting diselenggarakan di Rumah Makan D’Mel, Sanur, Bali yang dihadiri oleh tim riset dari MSU, Vietnam National University, Asian Institute of Technology Thailand, Lyon France, Udayana University dan UTS sendiri. Sebelum membahas lebih lanjut, pada hari Sabtu, UTS secara formal ditetapkan sebagai anggota Russia-ASEAN-France Research Collaboration. Fokus meeting saat ini adalah membahas strategi pembangunan wetland untuk manejemen limbah cair, karena berdasarkan hasil riset dan observasi diketahui bahwa system Wetland merupakan Teknik terbaik yang dapat diterapkan di negara-negara tropis. Namun, untuk memperkuat objektivitas, akan dibuatkan film edukasi bagi mahasiswa-mahasiswa dan para stakeholders di ASEAN tentang Teknik Wetland untuk wastewater treatment dan kondisi atau permasalahan perairan atau penanganan limbah cair selama ini. Untuk itu, diperlukan kesepakatan mengenai objek-objek rekaman.

Selain itu, tambah Nurul, pembahasan juga berlanjut ke rencana kunjungan ke Sumbawa dari tanggal 10-14 Februari 2020. Pembangunan wetland juga termasuk bagian dari diskusi. Dalam diskusi tersebut, tim UTS dan MSU mencoba membuat list-list permasalahan yang masuk dalam ruang lingkup lingkungan dan pertanian. Alhasil, perairan air tawar, laut, hutan, Gunung Tambora, dan UTS masuk ke dalam list project yang akan menjadi topik diskusi di Sumbawa. (SR)