Reuni Teman Sekelas, Gubernur: Maknai Ini Sebagai Pertemuan Terakhir

oleh -95 Dilihat

SUMBAWA BESAR, SR (5/1/2020)

Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflikansyah menggelar Reuni dengan teman-teman sekolahnya, saat menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Sumbawa, Minggu (5/1/2020). Kegiatan tersebut digelar di kediaman Syarifuddin Muhtar, teman sekelas Gubernur, di Kelurahan Brang Bara, Kecamatan Sumbawa, Kabupaten Sumbawa. Puluhan teman sekelas Gubernur hadir untuk bersilaturahmi sekaligus mengenang kembali masa-masa sekolahnya. Salah satu yang tidak ketinggalan hadir di acara tersebut adalah Wali Kelasnya, Abdul Azis. Wali kelas III/9 lulus tahun 1987 itu menuturkan kisah Gubernur ketika menjadi muridnya.

Selama setahun membersamai Bang Zul, sapaan akrab Gubernur NTB itu, Abdul Azis menceritakan, Bang Zul dikenal sebagai siswa yang paling disiplin. “Di mata saya, Pak Gubernur ini siswa yang disiplin. Tidak ada yang negatif saat saya jadi wali kelasnya,” ungkap pria yang baru saja purna tugas 1 Januari 2020 lalu itu.

Baca Juga  Jaga Harga Diri dan Persatuan, Warga Labu Lalar Gelar Tradisi Nyalama Dilao

Karena kedisiplinan itu, ia menilai orang nomor satu di NTB termasuk murid yang patut diteladani, karena pergaulan dan kebersamaan dengan teman-teman yang lain dinilai baik dan bersahabat. Sehingga katanya, seluruh teman satu kelas Gubernur merasa senang dengan sikap dan pergaulannya. “Gubernur ini pintar juga anaknya,” pujinya.

Kini, muridnya itu telah menjadi Gubernur. Ia mengaku bangga dan bersyukur. Sedikitpun, ia tidak pernah menyangka Bang Zul akan menjadi orang nomor satu di NTB saat ini. Ia berdoa semoga Gubernur diberikan kesehatan dan kesuksesan dalam melayani masyarakat NTB.

Sementara itu, Gubernur menyampaikan reuni dan silaturahmi seperti itu harus dimaknai sebagai pertemuan terakhir. Karena, tidak ada yang menjamin bahwa usai kegiatan itu semua masih hidup. “Kenapa pesan kematian ini perlu disampaikan, bukan karena kita takut mati. Tapi sesungguhnya kenapa kita harus menyiapkan kematian dan memaknai sebuah pertemuan sebagai pertemuan kita terakhir, supaya kita mampu menghadirkan kesan yang baik pada saudara-saudara kita,” ungkap Bang Zul.

Baca Juga  Kisah Anak Indonesia Dipentaskan di Australia

Bang Zul juga mengatakan tidak pernah rugi orang yang menyajikan kebaikan karena kebaikan itu dengan bahasanya sendiri akan menghadirkan kebaikan dengan cara yang berbeda. “Kalau kita baik, akan mendistribusikan kasih sayang cinta pada yang lain juga punya pengalaman hidup begitu dan mudah-mudahan kebaikan itu nanti menular,” jelasnya.

Bang Zul juga mengingatkan pentingnya bersedekah. “Makanya kalau yang sakit-sakit berat itu, refleksinya sederhana aja, mungkin kurang sedekah,” ujarnya, seraya menambahkan, tidak ada orang yang banyak memberi akan jatuh miskin. Justru keberlimpahanlah yang didapat oleh seseorang yang senang membantu dan bersedekah. Karena itu, Bang Zul bersyukur dan merasa senang dapat berkumpul dan bersilaturahmi dengan sahabat dan gurunya. (SR)

 

pilkada mahkota rokok NU
Azzam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *