Libatkan Semua Etnis, Launching Pilkada Sumbawa Bernuansa Kebhinekaan

oleh -90 Dilihat

SUMBAWA BESAR, SR (23/11/2019)

Pelepasan balon ke udara, pemukulan rantok dan kul-kul serta balon tepuk, menandai kemeriahan Launching Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa Tahun 2020 yang digelar KPU Sumbawa, Sabtu (23/11/2019). Selain meriah, kegiatan yang dihadiri Bupati yang diwakili Sekda Sumbawa, Ketua KPU Provinsi NTB, Forkopimda, para komisioner dan Sekretaris KPU Sumbawa, kepala OPD, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh pemuda ini, bernuansa kebhinekaan. Karena semua suku atau etnis yang menetap di Sumbawa dan tergabung dalam Forum Lintas Etnis Kabupaten Sumbawa ini hadir dengan pakaian adat masing-masing sekaligus melakukan pembacaan ikrar. Bahkan beberapa di antaranya menampilkan tarian dari daerah asalnya seperti Minang dengan tarian piringnya, Sunda dengan Jaipongnya dan Madura dengan tarian khas daerahnya, membuat suasana semakin semarak.

Ketua KPU Sumbawa, M. Wildan S.Pd dalam sambutannya, mengatakan launching tersebut untuk menginformasikan kepada seluruh masyarakat Sumbawa bahwa tahapan Pilkada Sumbawa tahun 2020 segera dimulai hingga nanti penetapan bupati terpilih termasuk pencoblosan dilaksanakan pada Hari Rabu, 23 September 2020 mendatang. Wildan mengaku sangat bangga dan menilai kegiatan itu terbilang istimewa. Sebab melalui kegiatan tersebut, KPU mendapat dukungan dari beragam etnis, agama, dan lintas budaya, untuk siap menyukseskan Pilkada Sumbawa, yang ditandai dengan penandatanganan ikrar. “Dilihat dari catatan kami, prestasi KPU Sumbawa berdasarkan Pemilu kemarin, bahwa partisipasi pemilih untuk Pileg dan Pilpres kemarin mencapai 84 % melampaui batas nasional 77,5 %. Kami terus berkomitmen untuk meningkatkan partisipasi ini menjadi di atas 80 persen,” ungkapnya.

Baca Juga  Presiden Jokowi Tak Rela Prestasi para Atlet Nasional Dicemooh

Menurut Wildan, target ini tidak akan tercapai tanpa bantuan semua pihak dalam menggunakan hak pilih untuk bersama menyukseskan Pilkada yang aman dan damai. Ia berharap selaku parpol selaku peserta dan calon perseorangan dalam berkampanye, untuk tetap menjaga keamanan. Wildan menegaskan bahwa sebagai penyelenggara Pilkada, nilai integritas harga mati. Salah satu indikasinya KPU Kabupaten Sumbawa terpilih sebagai KPU terbaik kedua se-NTB dalam berintegritas. Ini memacu jajarannya untuk tetap berpegang pada nilai-nilai tersebut. “Berilah kepercayaan kepada kami, kami tidak hanya bertanggung jawab kepada lembaga kami, melainkan juga kepada seluruh masyarakat. Yakinlah kami bekerja dengan asas yang ada, Luber dan Jurdil. Harga tertinggi kami adalah integritas,” tandasnya.

Ketua KPU NTB, Suhardi Soud SE, mengaku sangat menarik dengan suguhan launching tersebut yang menghadirkan atraksi berbagai etnis yang menetap di Kabupaten Sumbawa. Ini menunjukkan bahwa ternyata penerimaan terhadap Tau Samawa terhadap seluruh elemen dari luar (pendatang) sudah menjadi bagian interen kehidupan berdemokrasi di Sumbawa. Ini juga menjadi support yang kuat bagi KPU untuk menyukseskan Pilkada 2020 mendatang. Bahkan menjadi pesan bagi Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa terpilih nanti untuk bisa menerima keberadaan seluruh elemen masyarakat dari berbagai etnis di Sumbawa dalam posisi yang proporsional. Kebersamaan semua elemen masyarakat menjadi kunci bagi kondusifitas daerah. Sumbawa ungkap Suhardi sudah memiliki pengalaman dalam pelaksanaan sirkulasi kepemimpinan baik nasional maupun daerah. Pada Pilkada Sumbawa 2014 lalu penuh dinamika dan menjadi proses pembelajaran yang luar biasa bagaimana masyarakat Sumbawa mampu menjaga situasi dan kondusifitas daerah. Karena itu situasi aman dan demokratis tersebut harus tetap dipertahankan saat ini untuk melahirkan kepemimpinan yang amanah. Pastinya ini menjadi tantangan bagi penyelenggara pemilu. Sebab syarat aman, demokratis dan berintegritasnya pemilu ini sangat ditentukan oleh KPU dan Bawaslu selaku penyelenggara Pemilu. Dua lembaga ini harus mengawal proses ini dengan baik dan benar. Dalam melaksanakan tugas pengawasan, Bawaslu tidak perlu segan-segan mengkritisi kinerja KPU dan itu hal yang biasa. Demikian KPU harus bisa menjamin menyelenggarakan pemilu secara professional dan berintegritas. Banyak contoh kasus pada Pileg yang lalu, KPU dan Bawaslu di Batam diberhentikan DKPP karena tidak menjalankan tugas secara professional. “Kami yakin kasus di Batam itu tidak akan terjadi di Sumbawa, karena Ketua KPU Sumbawa sudah menyatakan bahwa nilai tertinggi kami adalah integritas,” pungkasnya. (JEN/SR)

 

pilkada mahkota rokok NU
Azzam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *