217 Siswa SMAN 1 Plampang Tes Bakat Skolastik Nasional

oleh -102 Dilihat
Wakasek Bidang Kurikulum SMAN 1 Plampang, Sophan Sahbasyah S.Pd

SUMBAWA BESAR, SR (2/10/2019)

Sebanyak 217 siswa di SMA Negeri 1 Plampang mengikuti tes bakat skolastik (TBS) yang digelar serentak secara nasional, Rabu (2/10/2019). Kegiatan tersebut dilaksanakan di 3 ruangan laboratorium dan dibagi dalam tiga sesi.

Wakasek Bidang Kurikulum SMAN 1 Plampang, Sophan Sahbasyah S.Pd mengatakan TBS merupakan alat tes yang digunakan untuk memprediksi kemampuan seseorang jika diberikan kesempatan melanjutkan study ke jenjang yang lebih tinggi atau pada situasi yang baru. Penggunaan TBS ini untuk memberikan informasi potensi belajar siswa sehingga dapat melengkapi hasil tes prestasi yang sudah diterapkan di sekolah saat ini. Berbeda dari tes prestasi, TBS disusun tidak berdasarkan silabus mata pelajaran tertentu sehingga dalam menjawab soal lebih tergantung pada daya nalar siswa baik logis maupun analisis.

Masih menurut Sophan, bahwa TBS ini dikembangkan oleh Pusat Penilaian Pendidikan, Balitbang Kemendikbud sejak tahun 1990, yang dalam pengembangannya sedikit banyak mengacu pada pengembangan SAT (Scholastic Aptitude Test). SAT merupakan tes potensi yang digunakan sebagai salah satu alat seleksi masuk perguruan tinggi di Amerika. Salah satu keunggulan TBS adalah prosedur pengembangan butir soal yang sudah terstandar dengan melibatkan tenaga ahli dari beberapa perguruan tinggi, sehingga soal yang dikembangkan merupakan soal yang valid. Soal yang telah diuji kemudian dikelola dalam bentuk bank soal yang terkalibrasi sehingga hasil tes dari beberapa subtes yang berbeda, tahun yang berbeda, dan rakitan atau paket yang berbeda, akan dapat diperbandingkan.

Baca Juga  Meriahkan Hardiknas, Guru dan Siswa Lomba Gerak Jalan

Lebih Luas dikemukakan, Puspendik mengembangkan TBS dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris yang terdiri dari 3 subtes. Ada beberapa subtes TBS. Yaitu Subtes Verbal, mengukur kemampuan seseorang dalam menggunakan logika verbal untuk menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan masalah kata/bahasa. Subtes verbal ini terdiri dari Sinonim, Antonim, Analogi dan Wacana.

Kemudian Subtes Kuantitatif, mengukur kemampuan matematis sederhana, memahami konsep matematika dan menggunakan logika angka untuk menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan angka. Subtes Kuantitatif ini terdiri dari Deretan Angka, Aritmatika dan Aljabar, dan Geometri. Selanjutnya, Subtes Penalaran, mengukur kemampuan untuk memilih dan mengorganisasi informasi yang relevan untuk menyelesaikan masalah. Subtes Penalaran terdiri dari, Logis, Diagram dan Analitis.

Baca Juga  Siapkan Calon Kepala Sekolah Digelar Diklat In Service Learning 1

TBS diharapkan dapat digunakan di sekolah-sekolah sehingga sekolah akan memperoleh informasi mengenai potensi belajar siswa didiknya. Akurasi prediksi prestasi siswa pada jenjang/kelas yang lebih tinggi dapat terlihat berdasarkan hasil TBS, yang berarti bahwa TBS mempunyai korelasi yang signifikan dengan prestasi belajar siswa. “Siswa dengan nilai TBS yang tinggi, maka siswa tersebut tentunya akan mempunyai prestasi belajar yang bagus,” jelas Sophan. (BUR/SR)

 

pilkada mahkota mahkota rokok NU
Azzam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *