Jalin Persatuan, Bakesbangpoldagri Terus Bangun Solidaritas Sosial

oleh -73 Dilihat

KERJASAMA SAMAWAREA DENGAN BADAN KESBANGPOLDAGRI KABUPATEN SUMBAWA

SUMBAWA BESAR, SR (9/8/2019)

Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri (Bakesbangpoldagri) Kabupaten Sumbawa memiliki tanggungjawab secara institusi untuk terus melakukan pembinaan kepada masyarakat dalam rangka membangun masyarakat yang lebih baik. Di antara upaya tersebut yakni membangun dan membangkitkan solidaritas masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Kepala Bakesbangpoldagri Kabupaten Sumbawa, Drs Irawan Subekti pada kegiatan sosialisasi yang mengangkat tema “Membangun Solidaritas Social” di Aula Kantor Camat Moyo Hilir, Kamis (8/8), memaparkan bahwa membangun solidaritas social sangat penting untuk terjalinnya persatuan dan kesatuan dalam masyarakat. Dijelaskan Irawan Subekti, solidaritas pada dasarnya merujuk pada satu keadaan hubungan antara individu dan atau kelompok yang didasarkan pada perasaan moral dan kepercayaan yang dianut bersama yang diperkuat oleh pengalaman emosional bersama. Berdasarkan teori yang ada, ada dua tipe solidaritas sosial dalam masyarakat yakni solidaritas mekanik dan solidaritas organic. Yang dimaksud dengan solidartas mekanik yakni masyarakat menjadi satu dan padu karena seluruh orang adalah generalis. Ikatan dalam masyarakat ini terjadi karena mereka terlibat aktivitas dan juga tipe pekerjaan yang sama dan memiliki tanggung jawab yang sama. Masyarakat biasanya bergerak  secara tradisional dan skala kecil. Adapun ciri-ciri solidaritas  mekanik yaitu sifat individualitas yang rendah, belum ada pembagian kerja yang  jelas, dan hanya ada di dalam masyarakat pedesaan. Sementara solidaritas organik yakni masyarakat yang  ditandai oleh bertahan bersama karena adanya perbedaan yang ada di dalamnya, dengan fakta bahwa semua orang memiliki pekerjaan dan tanggung jawab yang berbeda-beda. Ciri ciri masyarakat yang memiliki solidaritas organik yaitu kesadaran kolektif  lemah, sudah ada pembagian kerja yang jelas dan dapat terlihat di dalam masyarakat modern atau komplek.

Baca Juga  Muspika Alas Gelar Razia Masker, 40 Warga Terjaring

Lebih lanjut disampaikan, bentuk solidaritas social masyarakat di antaranya, gotong-royong. Gotong-royong adalah rasa dan pertalian kesosialan yang sangat teguh dan terpelihara. Gotong-royong lebih banyak dilakukan di desa daripada di kota di antara anggota-anggota golongan itu sendiri.

Selanjutnya kerjasama adalah proses terakhir dalam penggabungan. Proses ini menunjukan suatu golongan kelompok dalam hidup dan geraknya sebagai suatu badan dengan golongan kelompok yang lain yang digabungkan itu. “Kerjasama merupakan penggabungan antara individu dengan individu lain, atau kelompok dengan kelompok lain sehingga bisa mewujudkan suatu hasil yang dapat dinikmati bersama,” paparnya.

Kerjasama itu timbul jelas mantan Kabag Ekonomi Setda Sumbawa ini, karena adanya orientasi orang perseorangan terhadap kelompoknya dan kelompok lainnya.

Baca Juga  Tagana Masuk Sekolah, Sasar Tiga Sekolah di Sumbawa

Sebelumnya Camat Moyo Utara, M Lutfi Makki S,Pd,. M.Si, dalam sambutannya menyampaikan menyebutkan salah satu fenomena era globalisasi dan kebebasan sekarang ini yakni tergerusnya solidaritas dan rasa kebersamaan di kalangan masyarakat. Kemudian banyak timbul masalah sosial dan remaja atau generasi muda yang kurang mendapat perhatian dari orang tua.

Karenanya ikhtiar mempererat solidaritas dan ikatan sosial perlu terus dilakukan secara bersama sama antara pemerintah, para tokoh agama, tokoh masyarakat, dan semua kalangan agar kondusifitas dan ketenteraman masyarakat tetap terpelihara, sebagai modal dasar pembangunan di berbagai bidang. (JEN/SR)

pilkada mahkota rokok NU
Azzam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *