Protes Kunker Dewan ke Luar Negeri
MATARAM, SR (6/8/2019)
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Mataram menggedor kantor DPRD NTB, Selasa (6/8). HMI menyoroti kunjungan kerja (kunker) puluhan anggota DPRD ke Benua Eropa dan Australia 3 Agustus lalu, yang menghabiskan dana APBD senilai Rp 3,5 miliar.
Koordinator Lapangan, Abdul Jamil SH dalam orasinya mengatakan, kunker DPRD NTB melukai perasaan masyarakat terutama korban gempa Lombok dan Sumbawa. DPRD harusnya pandai mengukur opini publik. “Di media massa, kritik datang silih berganti dari berbagai elemen masyarakat. Namun tak digubris. Mereka berleha-leha di atas luka dan penderitaan rakyat,” tukasnya.
Kabid PTKP HMI Mataram ini menyesalkan, kualitas DPRD NTB yang dipilih rakyat dengan anggaran rakyat justru menjadi penghisap uang rakyat. “Hadiah untuk rakyat, sebelum menutup pengabdian 30 September mendatang ialah menghamburkan uang rakyat,” sindirnya.
Sementara Ketua Umum HMI Cabang Mataram Andi Kurniawan SH mengutarakan bahwa DPRD NTB melakukan kunker di saat perekonomian dan rumah-rumah warga Lombok runtuh paska gempa, IPM NTB rendah, kemiskinan akut, krisis air terjadi dimana-mana, dan potensi kerusakan lingkungan di Sumbawa terbuka sangatlah lebar. Menurut Andi, nomeklatur kunker seyogyanya dirubah. “Dimana kesulitannya ? Penolakan rakyat harusnya diperhatikan secara seksama. Membatalkan Kunker yang bukan hanya melukai perasaan rakyat, tapi juga menghisap uang rakyat. DPRD NTB, menghina kepercayaan rakyat NTB,” tudingnya.
Setelah puas berorasi, membacakan puisi, puluhan kader HMI pun menduduki ruang sidang utama DPRD NTB. Sekitar pukul 11.30 rombongan HMI mengambil alih ruang sidang. “Hari ini kita menduduki kantor DPRD, kemana wajah perwakilan kita. Ini kematian demokrasi kita,” ujar Andi.
Andi pun menambahkan bahwa Pimpinan DPRD Baiq Isvi Rupaeda bertanggung jawab terhadap masyarakat. “Kembalikan uang rakyat 3,5 miliar yang dihambur-hamburkan ke luar negeri,” pungkas Andi. (SR)
