Perkuat Kompetensi Tenaga Pendidik dan Kependidikan, MBS At-Tanwir Gelar Workshop

oleh -186 Dilihat

SUMBAWA BESAR, SR (22/7/2019)

Modern Boarding School (MBS) At Tanwir Muhammadiyah Maronge terus berkomitmen meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan sejak berdiri beberapa tahun lalu. Hal tersebut dilakukan untuk memberikan layanan mutu pembelajaran kepada peserta didik sebagai pusat layanan pendidikan.

Kepala SMP Pondok Pesantern Modern At-Tanwir Muhammadiyah Maronge, Gozi Apniwansyah, S.Pd, menyampaikan bahwa kegiatan Workshop dan Orientasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan merupakan kegiatan rutin setiap tahun dilakukan di MBS At-Tanwir. Tujuannya untuk memperkuat kompetensi tenaga pendidik dan tenaga kepandidikan sehingga menjadi tenaga kependidikan yang professional. Untuk menunjang kegiatan tersebut pihaknya mengundang narasumber yang kompeten di bidangnya masing-masing.

Workshop dan orientasi berlangsung selama tiga hari, 18—20 Juli 2019. Selain peningkatan kompetensi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, menurut alumni Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Samawa ini, kegiatan tersebut juga dibekali bagaimana pemahaman Kemuhammadiyahan, karena MBS At-Tanwir merupakan salah satu amal usaha yang didirikan oleh organisasi terbesar di Indonesia. Di akhir kegiatan ini akan dilakukan penandatanganan pakta integritas oleh para dewan guru dan staf, sehingga memiliki komitmen terhadap tugas dan fungsinya masing-masing.

Baca Juga  Roboh Diguncang Gempa, TK Kartika Dibangun Kembali dan Diresmikan KASAD TNI

Sementara itu salah satu narasumber Workshop, Jhon Kenedi, M.Pd menyampaikan materi tentang School Culture: Instrument untuk Membentuk Karakter Peserta Didik. Secara konseptual budaya sekolah merupakan suatu pola asumsi-asumsi dasar, nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, dan kebiasaan-kebiasaan yang dipegang bersama oleh seluruh warga sekolah, yang diyakini dan telah terbukti dapat dipergunakan untuk menghadapi berbagai problem dalam beradaptasi dengan lingkungan. Karena itu, budaya sekolah sangat urgent untuk dipahami dan dimaknai oleh steakholder yang ada di sekolah karena merupakan jantung dari setiap organisasi tak terkecuali sekolah menjadi bagian dari lembaga pendidikan. Bila dianalogikan seperti senter antara budaya organisasi dan iklim organisasi agar dapat menyala maka baterai senternya merupakan budaya organisasi, sedangkan lampunya adalah iklim organisasi. “Demikian pula dalam konteks pembentukkan karakter peserta didik tanpa budaya sekolah yang bagus akan sulit melakukan pendidikan karakter bagi anak anak didik kita,” tegas Dosen UNSA ini. (SR)

 

pilkada mahkota mahkota rokok NU
Azzam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *