Lantung Dilanda Kekeringan, Lawang Aji Temui Gubernur dan Kadis ESDM

oleh -160 Dilihat

Usul Sarana Pipanisasi Brang Nunang dan Sumur Bor  

MATARAM, SR (17/6/2019)

Membangun daerah tidak harus duduk di jajaran birokrasi. Karena untuk membangun daerah dan memberikan yang terbaik bagi masyarakat adalah tanggung jawab semua pihak sesuai perannya masing-masing. Kesadaran inilah yang mendorong para pemuda di wilayah selatan Kabupaten Sumbawa untuk berbuat. Pemuda yang menyebut dirinya Lawang Aji ini, merasa prihatin melihat kondisi kekeringan yang melanda daerahnya terutama di Kecamatan Lantung. Kondisi ini sangat terasa di bidang pertanian karena penanaman hanya dilakukan sekali dalam setahun mengingat lahan yang ada merupakan lahan tadah langit atau tadah hujan. Untuk itu para pemuda Lawang Aji tersebut bergegas untuk melakukan lobi-lobi dengan mendatangi Gubernur NTB dan sejumlah pihak terkait lainnya di Mataram, Ibukota Provinsi NTB, Rabu (15–16/7/2019).

Tokoh Pemuda Lantung sekaligus Ketua Lawang Aji, Abdul Rauf yang ditemui SAMAWAREA di Mataram, mengatakan sebagai anak bangsa mereka memiliki kewajiban untuk membantu pemerintah mencari solusi dalam mengatasi persoalan masyarakat. Selain itu mereka menginginkan agar upaya yang dilakukan ini menjadi amal jariyah yang terus mengalir meski mereka sudah tiada. Ia menyebutkan, penduduk Kecamatan Lantung yang tersebar di 4 desa yakni Desa Sepukur, Lantung, Ai Mual dan Padesa, sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani. Lantung memiliki produk unggulan yang cukup terkenal yakni Beras Lantung. Namun sebagian besar lahan yang dimiliki warga adalah tadah hujan yang hanya bercocok tanam sekali dalam setahun. Selain curah hujan yang rendah juga ketiadaan bendungan penampung air hujan. Tentunya keadaan ini berdampak terhadap perekonomian warga. Saat ini juga sumur-sumur warga mengalami kekeringan membuat warga kesulitan mendapatkan air bersih. Memang diakui Rauf yang didampingi tokoh pemuda lainnya, Ahyar, pernah ada sejumlah sumur bor yang dibangun BWS Nusa Tenggara. Tapi sejak 5 tahun terakhir sudah tidak beroperasi lagi karena kendala tekhnis. Praktis untuk mengairi lahann pertaniannya terpaksa menggunakan mesin jetpump yang dinilai belum memadai. Kondisi yang sangat terbatas ini menyebabkan produktivitas pertanian, perkebunan dan peternakan, menurun drastis. “Inilah tujuan kami datang ke pemerintah propinsi menemui Gubernur agar dapat mengatasi persoalan warga kami,” ungkap Rauf.

Baca Juga  Gubernur NTB: Generasi Muslimat NU Punya Semangat Tinggi
Grup Lawang Aji Bersama Kadis ESDM Provinsi NTB, M Husni

Ia menyampaikan terima kasih kepada Gubernur NTB yang menerima kehadiran mereka di ruang kerjanya. Di hadapan Gubernur, Rauf dkk mengusulkan Pembangunan Sarana Pipanisasi Jaringan Irigasi Usaha Tani dan Air Bersih di Kecamatan Lantung. Sumber airnya dari Sungai Brang Nunang yang berjarak sekitar 10 kilometer dari pusat pemukiman dengan estimasi anggarannya sekitar Rp 4—5 milyar. Ia berharap Gubernur dapat mewujudkan harapan masyarakat khususnya di Kecamatan Lantung. Dengan terealisasinya program tersebut, ketersediaan air yang cukup di lahan pertanian wilayah Kecamatan Lantung. Tersedianya air bersih untuk masyarakat terutama di musim kemarau. Meningkatnya produktivitas komoditi padi sawah yang secara tidak langsung membantu pelaksanaan program pemerintah yakni peningkatan produksi beras secara nasional, lebih khususnya lagi menjadikan Lantung sebagai Kecamatan Mandiri Pangan.

Baca Juga  Siap Tampung Pasien Covid, RSUD Sumbawa Butuh 20 Tempat Tidur

Menanggapi harapan ini, Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah SE M.Sc akan memberikan perhatiannya. Namun Gubernur berharap masyarakat tidak melakukan penebangan liar dan aktivitas ilegal logging. Sebab kegiatan yang merusak tersebut menjadi salah satu biang dari kekeringan yang melanda daerah tersebut. “Saya tidak ingin berjanji, tapi saya akan memberikan perhatian untuk usulan (sarana pipanisasi) itu,” ujarnya.

Selain menemui Gubernur untuk usulan sarana pipanisasi ini, Abdul Rauf dkk juga mendatangi Kantor Dinas ESDM Propinsi NTB. Di tempat ini mereka diterima Kepala Dinas, M Husni di ruang kerjanya. Kepada Kadis, mereka berharap adanya tindakan jangka pendek pemerintah mengatasi kekeringan di Lantung yakni meluncurkan program rehabilitasi dan pengadaan sumur bor. Rehabilitasi ini dimaksudkan karena banyak sumur masyarakat yang kering dan membutuhkan penanganan. Di lokasi yang tidak memiliki sumur membutuhkan pembangunan sumur bor.

Kadis M Husni yang merupakan putra daerah Sumbawa ini meresponnya secara positif sekaligus meminta agar dapat diusulkan dalam bentuk proposal. “Insyaa Allah akan kami prioritaskan,” tandas pejabat ramah ini. (JEN/SR)

pilkada mahkota rokok NU
Azzam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *