SUMBAWA BESAR, SR (9/2/2019)
Diskusi Kepemudaan digelar Sabtu (9/2) hari ini. Kegiatan yang berlangsung di Aula Madilaoe ADT, Lantai III Kantor Bupati Sumbawa tersebut merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan MY Parlemen. Untuk menghangatkan suasana, kegiatan itu diawali dengan persembahan lagu dari Wanbol and Friends. Kemudian dilanjutkan dengan pemutaran video perkenalan tentang MY Parlemen, roadshow MY Parlemen di 4 wilayah, dan video simulasi sidang MY Parlemen oleh para delegasi pada malam sebelumnya. selain itu juga ditampilkan hiburan seni tari budaya persembahan mahasiswi IISBUD. Selanjutnya menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dalam kesempatan itu panitia menyampaikan salah hormat dan permohonan maaf Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah SE., M.Sc yang berhalangan hadir. Gubernur yang sedianya menjadi keynot speaker memiliki agenda kerja di Banjarmasin. Diskusi Kepemudaan pun dibuka secara resmi oleh Drs. Taufik Abdul Syukur, Kepala Bidang Ketahanan Ekonomi Sosial dan Budaya yang merupakan perwakilan dari Badan Kesbangpoldagri.
Pada sesi pertama diskusi yang dimoderatori Joni Firmansyah, SIP., MIP membahas topik tentang lingkungan dan kebencanaan dengan menghadirkan narasumber di antaranya Dr. Arief Budi Witarto, M.Eng (Direktur Science and Techno Park Sumbawa), dan Lalu Muhammad Alfian selaku Kepala ACT Provinsi NTB. Pada sesi kedua membahas topik yang berkaitan dengan cara pemuda merawat demokrasi dan isu-isu sosial. Sesi ini diisi dua tokoh muda selaku narasumber yakni Syukri Rahmat, S.Ag (Ketua KPU Sumbawa) dan Miftahul Arzak S.Ikom., MA (Rektor IISBUD). Dalam paparannya, Mifta—akrab Rektor IISBUD disapa menyampaikan kbara gembira bahwa IISBUD memberikan beasiswa penuh kepada para delegasi MY Parlemen.
Berlanjut ke sesi ketiga dengan pemateri dr. Selvi (dokter di sebuah puskesmas) dan H. Lalu Budi Suryanta SP (Ketua DPRD Sumbawa). Dalam diskusi ini dr. Selvi membahas tentang pemberdayaan pemuda dalam masyarakat yang berkaitan dengan isu kesehatan. Sementara itu, Lalu Budi Suryata menyambung dengan topik yang tak jauh berbeda, yaitu peran strategis DPRD Sumbawa dalam membangun kesehatan. Diskusi yang berlangsung seru membuat waktu tak terasa berlalu hingga pukul 15.14 WITA. Memasuki sesi terakhir (keempat), diskusi semakin hangat dengan menghadirkan Direktur Coin Foundation Sumbawa, Nurfadjri Saputra yang banyak menceritakan gagasan ide dan latar belakang berdirinya Coin Foundation Sumbawa.
Dari berbagai sesi ini, para peserta dengan antusias mengajukan sejumlah pertanyaan yang cukup kritis dan konstruktif. Peserta yang bertanya mendapat doorprize. Demikian dengan para pemenang MY Parlemen mendapat hadiah giveaway. Diskusi Kepemudaan pun berakhir tepat pukul 16.19 WITA. (SR)
