Kali Ini Iqbal Sanggo Turun Tangan Lestarikan Kakatua Jambul Kuning

oleh -144 Dilihat

SUMBAWA BESAR, SR (15/10/2018)

Setelah “Pesta Anak Langit” yang menyasar daerah terisolir di Dusun Talagumung, Desa Tepal, Kecamatan Batu Lanteh dan program di daerah lainnya, kini Tokoh Pemuda Inspiratif, Muhammad Iqbal Sanggo kembali turun tangan. Kali ini melalui Sumbawa Biodiversity, Iqbal Sanggo—akrab dia disapa, mencurahkan kegelisahannya terhadap keberlangsungan populasi Burung Kakatua di Pulau Moyo. Program yang dikemas Senandung Kakatua at Pulau Moyo yang digelar pada 13—14 Oktober 2018 kemarin ini, didukung penuh Birding Indonesia, WPT (World Parrot Trust) Oase Sumbawa, difasilitasi BKSDA NTB, SUARA NTB dan Media Online SAMAWAREA sebagai media partner.

Menurut Iqbal Sanggo yang ditemui kemarin, bahwa kegiatan tersebut merupakan upaya untuk merespon keindahan Pulau Moyo yang penuh dengan potensi alam dan keanekaragaman hayati. Salah satunya adalah Burung Kakatua Jambul Kuning yang dikenal oleh masyarakat Sumbawa dengan sebutan Pekat. Ide dari acara ini berangkat dari ketakutannya yang sangat mendalam akan keberlangsungan populasi hewan cantik ini. Ia khawatir kelak anak-anaknya nanti hanya dapat menyaksikan keindahan Burung Kakatua melalui gambar, cerita-cerita atau dari nyanyian lagu tanpa pernah melihatnya secara langsung. “Untuk itu salah satu konten pada kegiatan ini adalah kampanye Kakatua kepada siswa-siswi SD Labuhan Aji. Dengan kegiatan kampanye kepada anak usia dini ini diharapkan mereka mengenal dan paham akan aset keindahan yang ada di sekitar mereka seperti Burung Kakatua Jambul Kuning, kemudian mencintainya dan mampu menjaga keberadaannya,” kata Iqbal Sanggo selaku founder.

Baca Juga  Masa Pandemic Covid, BRI Sumbawa Kian Kuat, Rekening dan Simpanan Meningkat

Setelah kampanye Kakatua di SDN Labuhan Aji, Iqbal mengaku masih di area Hutan Pulau Moyo, dilanjutkan dengan pemantauan Burung Kakatua bersama WPT–sebuah lembaga dari Jerman yang konsen tentang perlindungan Burung Paruh Bengkok. Kegiatan pemantau ini sendiri selain bertujuan untuk melakukan pendataan Kakatua, juga untuk memberikan pembekalan kepada peserta dan warga Pulau Moyo tentang tatacara menjadi pemandu wisata minat khusus seperti Wisata Pemantauan Burung Kakatua. Dengan pembekalan ini kedepannya terdapat ahli pemandu wisata khusus seperti pemantauan Burung Kakatua yang berdampak ekonomi alternatif bagi masyarakat di Pulau Moyo. “Inilah salah satu upaya yang ditawarkan siap turun tangan program guna mengantisipasi pemburuan yang terjadi di masyarakat tanpa menghilangkan mata percaharian mereka, bahkan bernilai ekonomi tinggi,” kata Iqbal yang juga Caleg DPRD Propinsi NTB dari Partai Demokrat.

Baca Juga  Resmi Digelar, O2SN SD Diikuti Kontingen di 24 Kecamatan

Untuk diketahui, ungkap Iqbal, Pulau Moyo sebagai area Taman Nasional yang baru saja diresmikan oleh Menko Maritim pada acara Sail Moyo Tambora beberapa waktu lalu ini menjadi tujuan dari program tersebut guna menarik energi lembaga pendidikan dan generasi muda agar pulau yang menjadi ikon Sumbawa ini menjadi laboratoriun alam. Hal ini diwujudkan dengan agenda perumusan naskah MoU yang dilakukan oleh tiga lembaga yaitu BKSDA, UTS dan WPT. Harapannya agenda tersebut dapat merangsang masyarakat untuk dapat memanfaatkan Taman Nasional Pulau Moyo sebagai media belajar yang berdampak pada terjaganya kelestarian kekayaan di Pulau yang sempat dinikmati mendiang Lady Diana dan tokoh dunia lainnya. (JEN/SR)

 

pilkada mahkota rokok NU
Azzam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *