Pasien RSUD Sumbawa Meninggal Dunia di Tenda Pengungsian

oleh -83 Dilihat

SUMBAWA BESAR, SR (20/08/2018)

Abdul Karim (63) salah seorang pasien RSUD Sumbawa meninggal dunia di tenda pengungsian pasca gempa bumi berkekuatan 7,0 SR yang mengguncang NTB, Minggu (19/8) malam. Pasien asal Kecamatan Maronge ini menghembuskan napas terakhir Senin (20/8) pukul 13.00 Wita. Sebelumnya Abdul Karim bersama seratusan pasien lainnya dievakuasi tim medis dari RSUD menuju tenda darurat (pengungsian) di halaman kantor Bupati Sumbawa, Minggu (19/8) malam, karena ruangan di RSUD yang ditempatinya mengalami keretakan. Selain itu goncangan gempa yang cukup dahsyat dikhawatirkan bangunan akan roboh dan menimpa pasien. Muncul khabar jika pasien itu meninggal dampak dari peristiwa gempa bumi tersebut.

Baca Juga  LP2KP dan FPPK-PS Minta Kades Usar Dicopot, Inspektorat Turun Lakukan Audit

Direktur RSUD Sumbawa, dr. Dede Hasan Basri yang ditemui di tenda darurat mengakui jika A Karim merupakan pasien yang dievakuasi dari RSUD ke tempat pengungsian kantor Bupati Sumbawa. Evakuasi ini dilakukan karena gempa bumi 7,0 SR dan sejumlah gempa susulan yang dikhawatirkan membahayakan pasien yang dirawat di sejumlah ruangan RSUD. Namun dr.Dede membantah secara tegas jika A. Karim itu meninggal dunia karena gempa bumi. “Itu samasekali tidak benar,” tegasnya.

Menurutnya, pasien itu meninggal murni karena penyakit yang dideritanya. TB Paru yang diderita A Karim sudah terbilang sangat parah, karena infeksi parunya sudah menyebar hingga ke otak. Keluarganya pun sejak tadi malam sudah pasrah dengan kondisi tersebut. Pihaknya sudah berupaya memberikan pelayanan terbaik. Bahkan sudah menawarkan bantuan pernafasan dengan memasukkan selang menuju paru-paru. Tapi upaya itu ditolak. “Yang jelas pasien itu meninggal murni penyakitnya, bukan dampak dari gempa bumi,” pungkasnya. (JEN/SR)

rokok pilkada mahkota NU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *