Peduli Bencana Lombok, RSUD ASSYIFA Terjunkan Personil

oleh -100 Dilihat

SUMBAWA BARAT, SR (31/07/2018)

Bencana gempa bumi di Pulau Lombok khususnya Lombok Timur yang menjadi pusat gempa 6,4 SR menelan 18 korban tewas, 233 korban kritis, 120 luka ringan, dan 2.663 korban mengungsi, serta merusak ratusan rumah warga. Melihat kondisi tersebut RSUD Asy-Syifa menerjunkan tim kesehatan, dan berbagai bantuan ke lokasi bencana.

Dikonfirmasi media ini, Direktur RSUD Asy-syifa Dr. Carlof Sitompul mengaku sangat prihatin. Sebagai bentuk kepedulian pihaknya telah mengirim seorang dokter umum, 5 perawat dan satu sopir, beserta obat obatan, selimut, makanan, air minum, dan pakaian untuk para korban. “Langkah cepat kami ambil setelah kami mendengar informasi bencana. Kami langsung berkordinasi dengan berbagai pihak seperti Dikes, Dharmawanita Dikes, dan PPNI. Kami patungan angaran untuk membawa perlengkapan dan bantuan,” ungkapnya.

Setelah dilepas Direktur RSUD Asy-Syifa, Senin (30/7) rombongan meluncur ke Sembalun Lombok Timur. Setelah tiba di Sembalun, rombongan membangun Posko Kesehatan Darurat di Dusun Kokoq Putek, Desa Biloq. Kedatangan tim dari RSUD Asy-Syifa KSB disambut gembira oleh masyarakat setempat. Tenda darurat  yang baru dibangun langsung diserbu masyarakat yang berobat. “Langkah ini sangat perlu kami lakukan, apalagi saat ini selain korban di pemukiman, juga masih ada ratusan pendaki yang belum terevakuasi dari Gunung Rinjani akibat jalan yang terputus oleh longsor, dan tentu mereka membutuhkan penanganan medis yang cepat,” kata Dokter Carlof.

Informasi sementara yang dihimpun media ini, ada ratusan warga negara asing yang terjebak di Gunung Rinjani. Hasil perhitungan total dari petugas TNGR sebanyak 524 orang (WNA 358 orang dan WNI 166 orang).

WNA antara lain, pengunjung asal Negara Malaysia 21 orang, 35 Negara Prancis, 23 Belanda, 174 Thailand, 5 India, 5 Singapura, 3 Italia, 6 UK, 5 Amerika, 5 Spanyol, 7 Belgia, 13 Swiss, 7 China, 8 Kanada, 4 Denmark, 2 Swedia, 2 Australia, 1 Kroasia, 1 Myanmar, 13 Jerman, 5 Austria, Jepang dan Polandia masing-masing 2 orang, 1 Bahrain dan 1 Pakistan. Sedangkan WNI dari berbagai daerah di tanah air. Pada Hari Senin 30 Juli 2018 dilakukan evakuasi oleh Tim Gabungan dari TNI, Polri, para Relawan terhadap pengunjung yang masih terperangkap di atas Gunung Rinjani. Yang terperangkap sekitar 500 orang (di Danau Segara Anak dan Pelawangan). Dikarenakan terjadi Longsor yang menutupi akses jalan untuk turun ke bawah. (SR)