Pendekatan Humanis Cara TNI Tangani Terorisme di NTB

oleh -75 Dilihat
Danrem 162/WB, Kolonel Inf. Farid Makhruf didampingi Dandim 1607/Sumbawa, Letkol Inf. Samsul Huda SE., M.Sc

SUMBAWA BESAR, SR (17/05/2018)

Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) sebagian besar berpenduduk muslim. Daerah yang dijuluki “Seribu Masjid” ini terbilang salah satu yang teraman di Indonesia. Meski demikian situasi saat ini membuat semua pihak harus waspada, terlebih lagi hebohnya aksi terorisme di Pulau Jawa dan Sumatera yang menelan korban jiwa dari masyarakat, pelaku terorisme maupun aparat kepolisian. Wilayah pernah dijadikan daerah persembunyian pelaku terorisme. Bahkan sempat terjadi insiden baku tembak antara Densus 88 dengan pelaku terorisme di salah satu kabupaten paling timur NTB. Upaya terus dilakukan pemerintah daerah dengan menggandeng sejumlah institusi guna mengantisipasi meluasnya paham radikalisme di tengah-tengah masyarakat.

Komandan Korem (Danrem) 162/Wirabhakti, Kolonel Inf. Farid Makruf MA yang melakukan kunjungan ke Kabupaten Sumbawa, Kamis (17/5), menyatakan upaya yang dilakukan dalam penanganan teroris wilayah tugasnya dengan berusaha masuk ke kantong-kantong mereka. Pihaknya intensif memberikan pemahaman dan menyadarkan mereka untuk kembali ke ajaran Islam yang Rahmatanlil’alamin, tidak membeda-bedakan, tidak mengeksklusifkan diri dan memiliki ego keyakinan bahwa ajaran tertentu itu yang paling benar. Kolonel Farid juga menginstruksikan jajarannya mulai dari Bhabinsa, Danramil, hingga Dandim untuk sering mendatangi masyarakat, berceramah di masjid-masjid, dan kampung. Ini dilakukan untuk menyampaikan pesan bahwa Islam itu agama yang membawa kedamaian bukan untuk menciptakan kekacauan dan kekerasan. “Alhamdulillah cara-cara humanis seperti ini membuahkan hasil. Kalau dulu Bima (salah satu kabupaten di NTB) dikenal sebagai zona merah terkait terorisme, kini masyarakatnya sudah mendeklarasikan bahwa daerah mereka bukan sarang teroris. Itu salah satu upaya dari kami. Dan kami juga selalu mengupayakan pencegahan dengan cara memantau orang-orang yang masuk ke sini. Yang dulu dicurigai mungkin dia membawa aliran tertentu, sekarang kita dekati dan minta jangan (paham) itu dikembangkan,” papar Danrem yang saat itu didampingi 1607/Sumbawa, Letkol Inf. Samsul Huda SE., M.Sc.

Baca Juga  Keburu Ditangkap, Spesialis Curat-Curanmor Gagal Beraksi

Mengenai penindakan, Danrem menyatakan itu urusan pihak kepolisian. TNI hanya melakukan pendekatan secara territorial agar ajaran menyimpang dan paham radikalisme tidak sampai berkembang. “Sejauh ini upaya itu semakin berhasil,” imbuhnya.

Disinggung mengenai situasi di Kabupaten Sumbawa, Danrem menyatakan aman dan kondusif. Namun kewaspadaan harus selalu ada, menyusul aksi terorisme yang terjadi di beberapa daerah belakangan ini. Untuk mengantisipasi merembet ke Sumbawa dan NTB umumnya, TNI dan polisi melaksanakan operasi bersama, meningkatkan peran masyarakat dengan menggiatkan Siskamling. (JEN/SR)

pilkada mahkota mahkota rokok NU
Azzam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *