BNN Sumbawa Ajak Organisasi Wanita Terlibat Dalam P4GN

oleh -105 Dilihat

KERJASAMA SAMAWAREA DENGAN BNN KABUPATEN SUMBAWA

SUMBAWA BESAR, SR (18/04/2018)

Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Sumbawa gencar melakukan sosialisasi untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam P4GN (Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba) terus dilakukan. Ini dibuktikan dengan digelarnya Advokasi Pembangunan Berwawasan Anti Narkoba “Asistensi Penguatan Pembangunan Berwawasan Anti Narkoba Kepada Kelompok Masyarakat” Tahun 2018. Kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Suci Sumbawa, Rabu (18/4) ini menghadirkan sejumlah organisasi perempuan. Terdiri dari  GOW, TP-PKK, Bhayangkari, Persit Candra Kirana, Adyaksa Dharma Karini, Dharma Yukti Karini, Majelis Taklim Darusallam, Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI), Perkumpulan Dharma Mulia Kabupaten Sumbawa, Persatuan Gereja Indonesia (PGI), Ikatan Istri Wakil Rakyat (ISWARA) dan Srikandi Sumbawa.

Kepala Seksi Pencegahan dan Dayamas BNN Sumbawa, Nursyafruddin, A.Md selaku panitia penyelenggara mengatakan, tujuan digelarnya kegiatan ini agar seluruh intansi pemerintah termasuk ibu-ibu yang tergabung dalam berbagai organisasi dapat memasukan program pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN) dalam program kegiatan organisasi kemasyarakatan di Kabupaten Sumbawa. Sehingga diharapkan pada akhirnya seluruh masyarakat Kabupaten sumbawa dapat secara nyata ikut serta dalam pencegahan dan penanggulanagan penyalahgunaan Narkoba, yang saat ini sudah mencapai titik darurat. Di bagian lain Nursyafruddin yang juga salah satu narasumber dalam kegiatan itu mejelaskan tentang keluarga sehat tanpa narkoba.

Sementara Kepala BNN Kabupaten Sumbawa, AKBP. Syirajuddin Mahmud menyebutkan, program P4GN sudah dilaksanakan sejak Tahun 2011 di masa pemerintahan Presiden SBY. Program ini ditargetkan sukses hingga Tahun 2015 dengan status Indonesia bebas narkoba. Namun kenyataan justru terbalik. Pecandu narkoba pada Tahun 2015 mencapai 5 juta orang atau mencapai puncaknya. Dari kasus ini tercatat 50—60 orang pecandu narkoba meninggal dunia setiap harinya. Kondisi ini tentu ada penyebabnya. Setelah ditelusuri terungkap biangnya ada pada kebijakan yakni penerapan UU tentang pemberantasan narkoba. Dalam UU tersebut para pecandu narkoba ditangkap, diproses hukumn dan dijebloskan ke dalam penjara. Tidak mengherankan jika peredaran narkoba terbesar ada di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas). Sebab para pengguna atau pecandu berada di dalam penjara. Selain itu tidak ada peran serta masyarakat, karena menganggap pemberantasan dan pencegahan peredaran narkoba hanya tugas aparat penegak hukum. Akhirnya UU tersebut direvisi pada jaman pemerintahan Jokowi. Bahkan Presiden menetapkan status Indonesia darurat narkoba dan menyatakan perang terhadap narkoba. Semua jajaran dari atas hingga ke bawah diinstruksi untuk melakukan upaya-upaya pencegahan. Langkah ini membuahkan hasil, karena Tahun 2017 angka pecandu narkoba turun  yakni mencapai 3,3 juta.

Baca Juga  Mayat di Gang Kompas Ternyata Korban Penganiayaan

Untuk di Kabupaten Sumbawa, ungkap Syirajuddin—akrab perwira murah senyum ini, peredaran narkoba juga marak. Ini dibuktikan dengan penangkapan sejumlah pengedar narkoba dan Sumbawa berada di peringkat atas di NTB dengan jumlah barang bukti narkoba terbesar. Selain itu berada di urutan kedua setelah Mataram terkait jumlah kasus narkoba yang diungkap. Guna meminimalisir kasus ini, BNN Sumbawa terus melakukan sosialisasi dan penyuluhan dengan menggugah peran serta masyarakat untuk terlibat dalam P4GN. Alhasil, lebih dari 100 orang pecandu narkoba yang secara sadar datang untuk direhabilitasi. “Ini tidak terlepas dari gencarnya kami melakukan sosialisasi dengan penekanan hak dan kewajiban pecandu. Haknya direhabilitasi, kewajibannya melaporkan diri,” kata Syirajuddin.

Rehabilitasi melalui BNN digratiskan. Untuk rehabilitasi ini, dapat dilakukan di Rumah Sakit Manambai Abdulkadir (RSMA). Rumah sakit yang berlokasi di KM 7 Sumbawa ini menjadi salah satu dari tiga rumah sakit di Indonesia yang mengantongi izin Menteri Kesehatan untuk melayani rehabilitasi narkoba. Nantinya rehabilitasi tersebut juga dapat dilayani di RSUD Sumbawa dan 5 puskesmas di daerah ini yang dalam waktu dekat akan mengantongi izin dari Menkes. Selain itu BNN Sumbawa segera memiliki Klinik Pratama BNN untuk menangani para pecandu narkoba.  Rehabilitasi ini upaya BNN memperkecil peredaran dan pengguna narkoba. Keduanya saling terkait. Banyak pengguna maka akan banyak permintaan yang pastinya banyak peredaran. Karena itu BNN berusaha untuk merehab pengguna guna meniadakan permintaan. Ketika permintaan tidak ada maka peredaran akan hilang. “Para pecandu narkoba kita rehab agar tidak lagi menjadi pecandu. Kemudian menggiatkan sosialisasi agar tidak ada pecandu baru,” imbuhnya.

Baca Juga  Pasangan Mo—Rafiq untuk Pilkada Sumbawa 2024 Mulai Diwacanakan

AKBP Syirajuddin mengungkapkan bahwa sebagian besar munculnya pecandu narkoba berawal dari permasalahan dalam keluarga, sisanya pengaruh lingkungan. Karenanya keluarga terutama orang tua agar peduli terhadap anak-anaknya. Masyarakat juga berperan untuk memberikan informasi terkait keberadaan pecandu dan pengedar agar cepat diambil tindakan.

Sebelumnya narasumber lainnya Ketua I TP PKK Kabupaten Sumbawa, Ramlah BA menjelaskan tentang “Ketahanan Keluarga Dalam Menghadapi Bahaya Penyalahgunaan Narkoba”. Ia memberikan beberapa tips bagaimana mencegah anak dari bahaya narkoba. Di antaranya berdoa dan beribadah meminta petunjuk Tuhan Yang Maha Esa dalam membimbing anak-anak. Selalu mempelajari dan memperbaharui wawasan dan pengetahuan tentang pertumbuhan dan perkembangan anak termasuk cara pengasuhan dan pendidikan yang patut dan menyenangkan bagi anak. Memberikan perhatian, cinta dan kasih sayang yang cukup. Menciptakan suasana hangat dan bersahabat di rumah, dengan komunikasi yang baik, terbuka dan jujur sebagai kuncinya. “Banyak anak-anak yang terjerumus kenakalan remaja, mabuk miras, serta terjerat narkoba disebabkan kurangnya perhatian dan kasih sayang dari orang tuanya,” pungkasnya.

Kegiatan ini diakhiri dengan sesi diskusi serta penyerahan sertifikat kepada para peserta yang sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut. (JEN/SR/*)

pilkada mahkota rokok NU
Azzam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *