Kegiatan Reses Salamuddin Maula Dihadiri Calon Gubernur NTB

oleh -245 Dilihat

SUMBAWA BESAR, SR (03/03/2018)

Kegiatan Reses Anggota DPRD Sumbawa, Salamuddin Maula, Sabtu (3/3) siang, terbilang istimewa. Selain meriah dengan jumlah peserta yang membludak, kegiatan yang dilaksanakan di Kecamatan Lopok ini juga dihadiri Calon Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah SE M.Sc. Saat itu Cagub bernomor urut 3 yang didukung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat ini didampingi istrinya, Ny Niken Saptarini, Ketua Tim Relawan Sambirang Ahmadi S.Ag M.Si, dan Ketua DPD PKS Sumbawa Muhammad Taqdir. Meski dalam suasana cuaca yang cukup panas, masyarakat sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut. Kesempatan itu dimanfaatkan masyarakat Lopok untuk menyampaikan sejumlah aspirasi. Mulai pembangunan pedesaan, pemberdayaan masyarakat, pupuk, hingga pembangunan smelter, dan keinginan agar Kecamatan Lopok diakomodir dalam daerah terdampak tambang PT AMNT.

Salah satunya diungkapkan Kades Pungkit Kecamatan Lopok, Sofyan Putrajaya. Menurutnya seharusnya Lopok masuk dalam daerah terdampak tambang di Dodo Rinti, sebab dampaknya sangat dirasakan. Ketika Dodo beroperasi, pasti akan berpengaruh terhadap sumber mata air di wilayahnya. Bendungan yang dibangun akan kering, hutan yang ada akan rusak dan sumber mata air akan menyusut. Selanjutnya masalah anggaran desa. Tahun 2018 ini dana desa untuk Kabupaten Sumbawa mengalami penurunan, padahal daerah lainnya justru terjadi peningkatan jumlah. Penurunan alokasi dari pusat ini tentu sangat berpengaruh terhadap rencana pembangunan di desa. Beberapa program terpaksa tidak terlaksana, program lainnya tidak berjalan maksimal. Sampai sekarang pihak desa belum mendapat jawaban pasti terkait terjadinya penurunan dana desa ini. Sementara warga lainnya menanyakan persoalan distribusi pupuk yang lambat dan terkesan terjadi kelangkaan.

Doktor Zul saat blusukan di Pasar Langam Kecamatan Lopok

Menanggapi hal itu, Jalo—sapaan anggota DPRD dari Fraksi PKS ini menyatakan bahwa Kecamatan Lopok tetap masuk sebagai daerah berdampak pertambangan. Ini diakomodir PTNNT sebelum dialihkan ke AMNT, ketika masyarakat Lopok menggelar aksi demo besar-besaran. Jika memang sekarang tidak lagi diakomodir, Jalo berjanji akan mempermasalahkannya. “Bawa ke kantor, selesai masalah,” tegasnya.

Baca Juga  Aspirasi di Dapil I Sumbawa Didominasi Program Fisik  

Mengenai dana desa, Jalo mengakui terjadi penurunan alokasi dari pusat. Meski dia berada di Komisi II dan masalah itu kewenangan Komisi I, tapi hal tersebut dipertanyakan juga kepada Kepala DPKA selaku leading sektor yang menangani masalah keuangan daerah. Dalam klarifikasi DPKA bahwa penurunan anggaran desa itu disebabkan karena terjadi penurunan angka kemiskinan di Kabupaten Sumbawa. Namun pihaknya tidak percaya begitu saja, dan terus mempertanyakan secara rinci baik secara langsung maupun rapat paripurna. Tapi pemda belum memberikan jawaban pasti. “Kita akan pertanyakan lagi agar tidak ada yang disembunyikan, karena masalah ini berdampak bagi pembangunan di desa,” tukas wakil rakyat yang dikenal vocal ini.

Kemudian soal pembangunan smelter di Sumbawa, Jalo menyatakan masih terjadi tarik ulur kebijakan dan sampai sekarang pembangunanya belum mulai dilaksanakan. Smelter dan segala infrastruktur terkait pertambangan di Dodo Rinti harus dibangun di Sumbawa. Alasannya, kandungan atau cadangan emas di Dodo tiga kali lipat dengan kandungan di Batu Hijau KSB. Sedangkan soal pupuk, Jalo mengaku sudah dipertanyakan. Ternyata kekurangan pupuk ini karena keterlambatan pendistribusian dari produsen. Pengirimannya agak terlambat karena pengaruh cuaca. Ketika cuacanya sudah normal, dan distribusi lancar, maka kebutuhan pupuk di Sumbawa akan tercukupi.

Di tempat yang sama, Calon Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah SE., M.Sc menjawab soal pembangunan smelter atau pabrik pengolahan (pemurnian) hasil tambang. Menurut Doktor Zul—Cagub nomor urut 3 ini, masyarakat tidak boleh berbicara harga mati, karena pembangunan smelter ini hitung-hitungan bisnis. Ketika keamanan terjamin, sumberdaya tersedia, tanah tidak mahal bahkan diberikan secara gratis dan lainnya, pasti investor bersedia. “Jadi sekarang jangan terlalu banyak bicara, mari siapkan segala yang diinginkan investor sehingga mereka merasa nyaman. Ketika nyaman dan aman, tanpa didesak atau diminta investor dengan sendirinya datang dan memenuhi keinginan masyarakat dan pemerinah daerah. Ini bagaimana mau mau berinvestasi, buat jalan menuju lokasi saja susah karena dipatok harga yang super mahal. Belum lagi didemo yang disertai ancaman. Apa salahnya kita berkorban sedikit untuk kepentingan yang lebih besar,” ujar Doktor Zul.

Baca Juga  Ini Jawaban Bupati Terkait Pasar Seketeng, RSUD Sumbawa dan Infrastruktur Jalan  

Ini tugas pemerintah dan masyarakat bagaimana menyediakan lingkungan yang nyaman bagi semua pihak. Investasi di Dodo Rinti itu pasti. Karena itu dia mendirikan Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) agar masyarakat lokal tidak menjadi penonton di daerahnya sendiri, bahkan mampu mengelola sumberdaya tersebut dengan keahlian yang dimiliki. “Sekarang pendekatan harus mulai kita rubah, mulai dengan sedikit kita berdebat, sedikit berdikusi keras-keras tapi mari hadirkan sesuatu yang bermanfaat buat kita semua,” ucapnya.

Tugas Pemda, camat dan kades, bagaimana semua bersaing menyediakan segala sesuatu yang menarik keinginan investor untuk berinvestasi di daerahnya bukan hanya PT AMNT tapi semua perusahaan lainnya. “Yang dibutuhkan investor meski sedikit untung nyaman dan aman. Sebaliknya meski untung besar, jika tidak aman dan terus diganggu mereka pasti tidak berani berinvestasi. Semoga dengan pendekatan yang baik dan komunikasi yang bijak dan santun, bukan hanya PT Amman tapi semua perusahaan akan hadir di tempat kita,” pungkasnya. (JEN/SR)

pilkada mahkota rokok NU
Azzam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *