Gubernur NTB Diberi Gelar “Tuanku Imam Nan Adil”

oleh -321 Dilihat

SUMATERA BARAT, SR (09/02/2018)

Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi diberi gelar “Tuanku Imam Nan Adil” oleh pimpinan Pondok Pesantren Nurul Yaqin Ringan-Ringan, Provinsi Sumatera Barat, Drs. Almuhdil Karim, Kamis (8/2). Penghargaan tersebut diberikan kepada Gubernur TGB karena dinilai telah berikhtiar mengayomi umat dengan keadilan dan kealiman untuk terwujudnya Bangsa Indonesia yang rahmatan lil’alamin. Gubernur menerima gelar tersebut saat Tabligh Akbar di pondok pesantren setempat yang disaksikan seluruh pengurus, pengajar dan ratusan santri pondok pesantren Nurul Yaqin tersebut.

Saat itu, Gubernur TGB menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas gelar tersebut. Selanjutnya saat menyampaikan tausyiah dalam Tabligh Akbar itu, TGB mengatakan di pondok pesantren itu santri tidak hanya belajar soal ilmu dan tidak hanya belajar tentang hukum halal dan haram. Tetapi santri juga diajarkan tentang apa yang pantas dan tidak pantas. “Kita tidak sekedar diajarkan hukum. Tetapi kita diajarkan bagaimana berperilaku sebagai muslim yang baik,” jelas TGB akrab Gubernur NTB disapa.

Baca Juga  Gubernur Bertemu Menteri ATR/BPN, Sesuaikan Tata Ruang untuk Investasi  

Gubernur mengisahkan cerita TGKH. M. Zainuddin Abdul Majid, seorang pahlawan nasional dari NTB yang juga kakeknya, menuntut ilmu di Mekkah. “Ketika beliau, yang diantarkan oleh kedua orang tuanya, menemui Maulana Syeikh Hasan Muhammad Al Masysyath dengan maksud ingin menuntut ilmu. Pertanyaan pertama yang diajukan oleh Maulana Syeikh Hasan Muhammad adalah apakah engkau sudah khatam kitab Ta’limul Muta’alim. Bukan berapa surah Al Qur’an yang dihafal,” kata Gubernur.

Kitab Ta’limul Muta’alim adalah kitab yang berisikan bab-bab tentang adab-adab dalam menuntu ilmu. Seperti hakekat ilmu, hukum mencari ilmu, niat mencari ilmu, cara memilih guru, cara menghormati ilmu dan guru dan masih banyak lagi terkait adab-adab mencari ilmu. Dengan mempelajari adab-adab menuntut ilmu, menurut gubernur, akan membawa keberkahan pada ilmu yang dimiliki tersebut. “Jika kita bisa melihat rupa dari keberkahan itu, pasti akan kita kejar kemanapun ia berada. Karena ilmu boleh saja tidak terlalu banyak, tetapi kalau ada keberkahan, maka Allah akan jadikan perhiasan dalam kehidupan kita. Jadi kalau kita punya ilmu mari kita berdoa supaya ilmu kita diberkahi, supaya membawa kemaslahatan dunia dan akhirat untuk kita,” jelas gubernur yang meraih penghargaan Best Leadership Award tahun 2017 itu. (JER/SR)

pilkada mahkota rokok NU
Azzam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *