Populasi Ikan Berkurang, DKP KSB Bangun Apartemen Ikan

oleh -95 Dilihat

SUMBAWA BARAT, SR (28/01/2018)

Populasi ikan di perairan Kabupaten Sumbawa Barat mulai berkurang. Karena itu Dinas Kelautan dan Perikanan setempat selaku leading sektor terkait melakukan berbagai upaya. Salah satunya membangun apartemen ikan di Perairan Poto Tano guna mengembalikan ekosistem ikan. Hal ini diakui Kepala Bidang Sumberdaya PDSP Dinas Kelautan  dan Perikanan KSB, Agusman S.Pt kepada SAMAWAREA, Ahad (28/1)

Agus menjelaskan pembangunan Apartemen Ikan dalam rangka pengelolaan perikanan tangkap, salah satu strategi yang diterapkan adalah melalui kegiatan pemulihan sumberdaya ikan. Kegiatan pemulihan sumberdaya ikan selain bertujuan melindungi spesies ikan yang terancam punah atau dalam kondisi kritis, juga untuk memperbaiki atau merehabilitasi habitat sumberdaya ikan yang rusak. Kegiatan
rehabilitasi habitat sumberdaya ikan berupa pembangunan dan penempatan rumah ikan dipandang
sebagai salah satu upaya yang tepat untuk meningkatkan populasi ikan sehingga stok ikan di suatu
perairan meningkat dan kelestarian sumberdaya ikan dapat dipertahankan bahkan produksinya
dapat ditingkatkan.Dengan demikian, lanjutnya, jika perbaikan habitat atau lingkungan ini berhasil, maka dampak pembangunan rumah ikan terhadap pengkayaan sumberdaya ikan akan berlangsung lama
sehingga tidak perlu dilakukan penebaran benih ikan secara berulang-ulang. Hal ini dikarenakan
produksi ikan saat ini sudah mengalami penurunan dari segi jumlah dan ukuran ikan. “Perairan KSB terutama di kawasan Poto Tano mengalami overfishing,” imbuhnya.

Baca Juga  Graha Haji Djibril, Dibangun Pribadi, Gratis untuk Masyarakat

Overfishing sumberdaya ikan tersebut diakibatkan oleh penangkapan ikan yang intensif, dan penggunaan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan. Selain itu kerusakan dan perubahan habitat serta sumber daya pakan dan relung ekologis yang telah melewati daya dukung lingkungannya. Belum lagi banyaknya penangkapan menggunakan potasium bahkan bahan peledak, sehingga banyak ikan yang mati dan terumbu karang mengalami kerusakan.

Agus mengakui yang banyak melakukan pengrusakan bukan dari masyarakat KSB melainkan masyarakat Kabupaten Sumbawa seperti Desa Labu Mapin, Kaung dan Bungin. “Kami sangat berharap kepada provinsi yang mempunyai kewenangan dalam pengawasan perairan laut untuk membuat tim bersama baik dari provinsi kerjasama dengan daerah dan masyarakat sekitar supaya pengawasannya bisa maksimal, karna tidak lain yang menjadi korban adalah masyarakat,” ujarnya.

Baca Juga  Dirjen KI Panen Madu “Ai Maja” Lapas Sumbawa Besar

Ia berharap juga kepada masyarakat setempat yang berada di sekitar areal rumah ikan maupun  masyarakat lainnya  dapat menjaga dan memanfaatkannya. Rumah ikan yang telah dibangun perlu diawasi dan dikelola dengan baik agar dapat memenuhi tujuan  dan fungsinya, tidak dirusak atau tidak diambil dengan sengaja untuk maksud tertentu oleh orang atau oknum yang tidak bertanggung jawab. Karenanya perlu juga dibentuk kelompok pengelola rumah ikan yang keanggotaannya berasal dari nelayan-nelayan, stakeholders dan pemangku kepentingan yang berdomisili di sekitar lokasi pemasangan rumah ikan.(HEN/SR)

pilkada mahkota mahkota rokok NU
Azzam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *