CTKI Sumbawa Dilatih OJK Cara Kelola Uang untuk Hidup Sejahtera

oleh -57 Dilihat

SUMBAWA BESAR, SR (09/11/2017)

Puluhan Calon Tenaga Kerja Indonesia (CTKI) di Kabupaten Sumbawa dikumpulkan di Aula UPT LLK Disnakertrans Sumbawa, Kamis (9/11). Para CTKI ini mengikuti Edukasi Keuangan yang digelar Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Kegiatan bertemakan “Kelola Uang Kunci Hidup Sejahtera” yang dibuka secara resmi oleh Bupati Sumbawa, H.M. Husni Djibril, B.Sc ini dihadiri Deputi Direktur OJK RI, Kepala OJK Propinsi NTB, Kepala BP3TKI Mataram, Asisten Perekonomian dan Pembangunan dan Kepala Dinas Nakertrans Sumbawa.

Dalam sambutannya Bupati Sumbawa menyampaikan bahwa Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari Sumbawa cenderung bekerja di Malaysia sementara untuk Tenaga Kerja Wanita (TKW) menyasar negara-negara Timur Tengah. TKI atau TKW merupakan sumber devisa negara yang sangat tinggi. Karena itu pihak terkait harus mengantisipasi permasalahan-permasalahan yang sering dihadapi para pahlawan devisa ini. “Mental para tenaga kerja kita sangat luar biasa, jagalah mental ini untuk menjaga harkat dan martabat diri dan bangsa, karena TKI dan TKW adalah penyumbang devisa tertinggi negara, dan Sumbawa khususnya,” cetus Bupati.

Bupati mengaku sangat bangga dengan para TKI. Namun tidak sedikit pahlawan devisa ini gagal dalam mencapai harapannya untuk memperbaiki perekonomian keluarga. Ini bisa terjadi  di antaranya karena karekter, dan rendahnya pemahaman serta ilmu pengetahuan dalam memenej hasil kerjanya. Karena itu kegiatan yang digelar OJK ini sangat penting. Calon TKI  yang menjadi peserta dapat meresapi dan mengikuti kegiatan ini dengan baik sebagai bekalnya di kemudian hari. “Melalui kegiatan ini OJK akan memberikan pemahaman tentang bagaimana mengelola keuangan dengan baik, bagaimana mengantisipasi hal-hal yang buruk terhadap keuangan dan bagaimana pengiriman dana dari luar ke dalam negeri,” ujarnya.

Sebelumnya Kepala BP3TKI Mataram, Mocharam Ashadi menyampaikan bahwa NTB merupakan propinsi urutan keempat terbesar secara nasional sebagai daerah pengirim tenaga kerja ke luar negeri dan Kabupaten Sumbawa termasuk kantong pengirim TKI terbesar. Data penempatan TKI di luar negeri tahun 2016 lalu 22.902 orang, dan untuk Tahun 2017 hingga bulan Oktober ini mencapai 16.630 orang termasuk 2.700 orang di antaranya dari Kabupaten Sumbawa. “Devisa yang dihasilkan oleh TKI asal Propinsi NTB pada Tahun 2016 lalu sekitar Rp 1,7 Trilyun, termasuk TKI Kabupaten Sumbawa lebih dari Rp 58 milyar terhitung sampai dengan Oktober 2017 ini,” jelasnya.

Sementara Kepala OJK NTB, Farid Faletehan menyampaikan banyak kendala yang dihadapi para TKI sejak berangkat sampai dengan pasca penempatan, terutama setelah kembali ke tanah air dengan membawa hasil kerja. Banyak TKI tidak berhasil memperbaiki tingkat perekonomiannya karena hasil selama bekerja keluar negeri habis percuma. Hal ini terjadi salah satunya karena TKI tidak bisa mengatur keuangannya selama bekerja. Karenanya perencanaan keuangan itu sangat penting. Diharapkan dengan adanya keigatan yang digelar OJK ini para TKI bisa belajar mengatur keuangan sendiri sehingga hasil bekerja selama bertahun-tahun membawa manfaat yang besar bagi kehidupannya ke depan. (JEN/SR)