BANDUNG, SR (29/10/2017)
Borsya Cipta Communica (BCC) menandatangani MoU dengan Global Optical Communication (GOC CO.,LTD) Korea. Penandatanganan MoU yang berlangsung di Hotel Holiday Inn Jakarta, 27 Oktober lalu, sebagai tanda penguat kerjasama antara kedua perusahaan tersebut yang selama ini sudah berjalan cukup baik. Menariknya penandatangan MoU ini disaksikan langsung oleh Asosiasi Korea untuk Pembangunan Industri Fotonik serta diliput YTN News TV (Televisi Korea). “Kami berharap dengan MoU ini dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perusahaan BCC maupun GOC. LTd Korea,” ucap Presdir dan CEO PT BCC, Boris Syaifullah.
Untuk diketahui, Juni 2017 lalu, Direktur Utama (CEO) GOC Co., LTd, Mr. Park In Chul pernah mengunjungi PT BCC di kawasan bisnis terpadu, Kopo Bizzpark Bandung. CEO PT. GOC asal Korea tersebut melihat dan merasa kagum bahwa PT BCC begitu konsisten dan stabil di bidang Industri Fiber Optic, sebagai perusahaan lokal pertama yang bekerjasama dengan Global Optical Communication (GOC Co.,LTd) Korea di luar BUMN (Badan Usaha Milik Negara). PT BCC dianggap mampu memberikan daya ungkit yang positif terhadap iklim bisnis fiber optic di bidang telekomunikasi. PT. BCC diakui Mr. Park In Chul, telah ikut andil dalam peningkatan target pemasaran product GOC Co.,LTd Korea. Ia memuji bahwa lahirnya PT Borsya Cipta Communica itu berkat tangan dingin seorang Boris Syaifullah, dan telah menunjang perubahan besar di era digital saat ini. Bahkan secara langsung Mr. Park menyatakan akan terus mensupport keberlangsungan perusahaan milik putra kebanggaan daerah Sumbawa, NTB ini.
Pada kesempatan itu juga Mr. Park menyerahkan Sertifikat Penghargaan kepada CEO PT. Borsya Cipta Communica, Boris Syaifullah, sebagai bentuk apresiasi karena mampu menjadi distributor terbesar dalam tahun ini dan melampaui target maksimum pengadaan Material Fiber Optic khususnya Dropwire Cable. Selain itu, Mr. Park In Chul memberikan bantuan hibah satu unit mesin senilai Rp 400 juta untuk digunakan PT BCC sehingga dapat menunjang target produksi yang semakin tinggi di Indonesia. (*)
