Fahmi Dwilaksono, Mahasiswa UTS Delegasi Indonesia untuk Amerika (YSEALI)

oleh -114 Dilihat
Fahmi Dwilaksono

SUMBAWA BESAR, SR (29/09/2017)

Satu lagi mahasiswa Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) mendapat kesempatan menimba ilmu di Amerika Serikat. Adalah Fahmi Dwilaksono, mahasiswa Fakultas Teknobiologi (FTB)  Angkatan 2013, terpilih menjadi peserta Young South East Asia Leaders Initiative (YSEALI) Academic Fellows Fall 2017. YSEALI Academic Fellows merupakan program studi intensif jangka pendek yang bertujuan untuk membentuk kelompok pemimpin muda dari seluruh negara ASEAN. Mereka akan datang bersama-sama ke institusi pendidikan di Amerika Serikat untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang Amerika, memperoleh pengetahuan tentang topic spesifik, dan secara simultan meningkatkan jiwa kepemimpinan mereka melalui pengalaman pertukaran budaya antar bangsa. Topik yang diangkat dalam program YSEALI yaitu pemberdayaan masyarakat sipil (Civic Engagement), isu-isu lingkungan (Environmental Issues), dan kewirausahaan (Social Entrepreneurship and Economic Development). Kegiatan yang akan dilakukan antara lain belajar di kampus-kampus di Amerika, pelatihan kepemimpinan, study tour, kegiatan pelayanan masyarakat, kesempatan untuk bergaul dengan teman-teman Amerika, serta kesempatan untuk bertemu dengan pemangku kebijakan, perwakilan pemerintahan, pebisnis, dan ahli politik. Kegiatan yang diikuti Fahmi ini berlangsung selama 5 minggu, sejak tanggal 27 September hingga 1 November 2017. YSEALI terselenggara atas kerjasama Pemerintah Amerika Serikat dengan Pemerintah ASEAN. Peserta YSEALI merupakan pemuda ASEAN berusia 18-25 tahun.

Fahmi Dwilaksono yang merupakan delegasi Indonesia, akan ditempatkan di program Environmental Issues. Fahmi menjadi satu-satunya kandidat YSEALI asal NTB. Keberhasilan Fahmi ini mengikuti jejak adik tingkatnya Kurniawan Eka Putra mahasiswa Fakultas Teknobiologi UTS angkatan 2014, yang pada Tahun 2015 lalu terpilih sebagai delegasi Indonesia yang ditempatkan di program Civic Engagement di Arizona State University.

Baca Juga  Dosen UTS Teliti Daun Sentalo Sebagai Obat Penyakit Udang

Terkait kegiatan Fahmi di Negeri Paman Sam tersebut, tiga minggu pertama akan berkegiatan di East-West Center, Honolulu, Hawaii. East-West Center merupakan organisasi non-profit yang didanai oleh Pemerintah Amerika Serikat serta dukungan dari pihak swasta, perseorangan, yayasan, perusahaan, dan pemerintah daerah. East-West Center berusaha meningkatkan hubungan dan pemahaman yang lebih baik di antara masyarakat Amerika, Asia, dan Pasifik melalui studi bersama, riset, dan dialog. Minggu keempat akan berkegiatan di San Fransisco Bay Area dan Yosemite National Park, California. Minggu kelima akan berkegiatan di Washington DC.

Terpilihnya Fahmi sudah melalui seleksi yang ketat. Fahmi terpilih karena selama menjadi mahasiswa UTS aktif berpartisipasi dalam kegiatan pelestarian lingkungan. Ia telah terlibat dalam organisasi Sobat Bumi Sumbawa sejak tahun 2013 dan telah melakukan sejumlah kegiatan. Di antaranya pelestarian Pohon Binong (Tetramelesnudiflora), kegiatan bersih pantai (beach clean up), kampanye pelestarian lingkungan, dan penanaman mangrove. Tahun 2014 Fahmi terpilih menjadi staf divisi PSDM Sobat Bumi Indonesia. Selain itu, Fahmi telah memiliki sejumlah pengalaman internasional, seperti mengikuti Kompetisi Bioteknologi International Genetically Engineered Machine (iGEM) tahun 2014 di Boston, Amerika Serikat. Fahmi juga penerima beasiswa magang riset di National Institute for Materials Science, Tsukuba Jepang pada tahun 2015. Menjadi Ketua Komite Mahasiswa dalam Round Table Discussion di ASEAN University Youth Summit 2016 di Sumbawa, serta terpilih sebagai Pemenang I Mahasiswa Berprestasi Tingkat Kopertis Wilayah VIII tahun 2017.

Dihubungi SAMAWAREA, Kamis (28/9) kemarin, Fahmi mengaku tidak menyangka karena YSEALI program yang sangat bergengsi dan kompetitif. Awalnya dia hanya ikut mendaftar atas saran Dekan Fakultas Teknobiologi UTS, Baso Manguntungi, S.Si.,M.Si dan beberapa teman se-fakultasnya. Usai mengirimkan berkas, satu bulan kemudian dia dinyatakan lolos seleksi wawancara. Pada saat wawancara Fahmi sebenarnya tidak begitu yakin bisa lolos karena hanya diberikan satu pertanyaan tentang motivasi mengikuti program ini. “Alhamdulillah, satu bulan kemudian ternyata diumumkan lolos menjadi delegasi Indonesia. Saya sangat bersyukur dan bahagia karena bisa membawa nama UTS lagi ke Amerika setelah di iGEM Tahun 2014 lalu. Saya ingin menikmati setiap momen yang saya lalui di sana, dan berharap bisa membawa pulang banyak ilmu untuk meningkatkan kapasitas diri saya dan untuk dibagikan ke orang-orang di sekitar saya,” ucapnya.

Baca Juga  Bupati Sumbawa: Tidak Jaga Netralitas, ASN Bisa Dipecat !

Untuk keberangkatannya, Ia mengaku persiapannya cukup banyak. Di antaranya sharing dengan Kurniawan yang lebih dulu mengikuti ajang tersebut, meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris, serta mengerjakan beberapa tugas dari penanggung jawab program di Hawaii. “Saya merasa tertarik dengan isu lingkungan terutama upaya pelestarian lingkungan hidup dengan konsep ekoturisme. Harapan saya melalui konsep ini, masyarakat tidak hanya sejahtera, namun juga menjaga kelestarian lingkungan,” ujarnya.

Untuk diketahui, pada program kali ini ada 25 pemuda Indonesia yang berpartisipasi dan disebar ke berbagai kampus di Amerika Serikat. Fahmi tergabung bersama 19 pemuda lainnya yang ditempatkan di Hawaii, dan tiga di antaranya pemuda asal Indonesia. “Saya merasa senang bisa berkenalan dengan teman-teman dari seluruh Asia Tenggara. Kami bisa berkolaborasi untuk mengatasi permasalahan lingkungan yang ada di sekitar kami dan membawa perubahan positif bagi kawasan ASEAN,” tutupnya. (JEN/SR)

pilkada mahkota mahkota rokok NU
Azzam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *