Jagung Siap Jadi Pondasi Ekonomi Kabupaten Sumbawa

oleh -80 Dilihat

Dari Arena Gebyar Pesta Jagung Festival Pesona Moyo 2017

SUMBAWA BESAR, SR (26/09/2017)

Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa kembali menggelar Gebyar Pesta Jagung. Untuk Tahun 2017 ini event tersebut sudah yang kelima kalinya dan selalu menjadi rangkaian dari Festival Pesona Moyo. Kegiatan yang dilaksanakan di Pantai Saliperate Kecamatan Badas ini disemarakkan dengan lomba membuat nasi goreng dan penganan berbahan jagung. Lomba tersebut diikuti para pejabat dan aparatur pemerintahan termasuk Ketua TP PKK Kabupaten Sumbawa. Gebyar Pesta Jagung ini dilaksanakan selama dua hari, 26—27 September. Sebab

Panitia juga melaksanakan lomba Prakarya berbahan jagung yang diikuti para pelajar dari berbagai SMA se Kabupaten Sumbawa. Selain itu lomba makan jagung yang diperkirakan diikuti 300 orang peserta.

Kadis Pertanian Sumbawa, Tarunawan S.Sos SP melaporkan, bahwa Gebyar Pesta Jagung ini digelar untuk menunjukkan ikhtiar dalam mengembangkan jagung sehingga menjadi salah satu pondasi ekonomi Kabupaten Sumbawa. Selama lima tahun gebyar ini digelar, telah berhasil memotivasi petani untuk menanam dan mengembangkan jagung. “Tahun 2011 lalu luas tanam jagung kita mencapai 25 ribu hektar. Alhamdulillah terus meningkat dari tahun ke tahun dan pada tahun 2017 ini sudah mencapai 101 ribu hektar,” ungkap Tarunawan.

Demikian dengan produktifitasnya, dari per hektar 5,7 ton, sekarang sudah mendekati angka 7 ton perhektar. Kenyataan ini membahagiakan dan membanggakan para petani di Kabupaten Sumbawa. Dari sisi pendapatan, perekonomian petani jagung terus menggeliat. Rata-rata pendapatannya berkisar Rp 15-20 juta per hektar. “Tidak ada satu tanamanpun yang bisa menghasilkan keuntungan yang begitu besar kecuali jagung ini,” cetusnya.

Baca Juga  Dinas PU Diminta Update Teknologi Infrastruktur Berkualitas

Meski produksi meningkat namun masih menyisakan PR untuk dituntaskan bersama. Menurut ahli agribis, keuntungan terbesar bukan diperoleh dari budidaya hasil jagung, tapi banyak didapat dari proses agribisnis lain, yaitu pengolahan. “Inilah yang menjadi PR kita bersama. Hampir 100 persen produksi jagung kita dibawa keluar. Andaikan diolah atau diproses akan lebih mendatangkan kesejahteraan bagi masyarakat petani,” imbuhnya.

Dari gebyar inilah, pihaknya ingin memasyarakatkan bahwa banyak produk olahan yang terbuat dari jagung. Menurut informasi dan data yang diperoleh dari berbagai media, tercatat 82 produk olahan baik itu kosmetik, makanan dan lainnya yang terbuat dari bahan dasar jagung. “Saya kira dari acara hari ini kita bisa membangkitkan semangat keluarga petani agar melirik jagung ini menjadi mata pencaharian melalui industri rumah tangga,” ujarnya.

PR lainnya, sambung Tarunawan, adalah menyukseskan produksi 1 juta ton jagung pada Tahun 2018 mendatang. Untuk mencapainya harus ada peningkatan luas areal tanam dari 101 ribu hektar menjadi minimal 125 ribu hektar dengan hasil rata-rata 8 ton per hektar. Ia optimis, ambisi ini akan tercapai. Karena seluruh perangkat Dinas Pertanian akan digerakkan bersama dengan masyarakat.

Baca Juga  Antisipasi Inflasi Saat Ramadhan dan Jelang Idul Fitri, TPID NTB Siapkan Solusi

Sementara itu Wakil Bupati Sumbawa, Drs. H. Mahmud Abdullah dalam sambutannya, mengatakan, kegiatan itu bertujuan mendorong dan menggerakkan masyarakat untuk mengkonsumsi jagung sebagai bahan pangan lokal. Jagung merupakan komoditas tanaman pangan yang memiliki peran penting dan strategis dalam pembangunan nasional. Sehingga menjadi salah satu strategi dalam rangka pengembangan agroindustri atau agribisnis jagung dengan konsep zero waste atau tanpa limbah di Kabupaten Sumbawa. “Saya sepakat dengan Pak Kadis, dengan target kita 1 juta ton bisa tercapai dengan satu syarat. Kita jangan sampai mengejar target satu juta ton dengan menambah luas tanamnya. Jangan-jangan dengan alasan untuk menananm jagung lalu membuka hutan. Ini sudah salah. Saya lebih condong mengejar satu juta ton dengan meningkatkan produktifitasnya. Sumbawa rata-rata 7 ton, di tempat lain sudah 13 ton. Inilah yang harus dipelajari,” tukasnya.

Karenanya Wabup mengingatkan para petani untuk arif memanfaatkan lahan yang ada. Mengejar target menanam jagung lebih arif dengan meningkatkan produktifitasnya. Karena itu masih banyak tantangan bagaimana dari 7 ton per hektar bisa meningkat menjadi minimal 10 ton. (JEN/SR/*)

pilkada mahkota mahkota rokok NU
Azzam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *