Usul Jalan dan Talud, Warga Pelat Minta Bantuan Doktor Abi Mang

oleh -92 Dilihat

Reses II Pimpinan DPRD Kabupaten Sumbawa di Desa Pelat Kecamatan Unter Iwis

SUMBAWA BESAR, SR (08/08/2017)

Masyarakat Desa Pelat, Kecamatan Unter Iwis, Kabupaten Sumbawa, sangat antusias menyampaikan aspirasinya terkait pembangunan di desanya. Aspirasi yang dominan proyek fisik ini disuarakan saat kegiatan Reses II Pimpinan DPRD Sumbawa, Dr. Drs. A. Rachman Alamudy SH M.Si, Senin (7/8) tadi malam. Hadir pada reses bertema “Mempererat Tali Silaturrahim dan Menyerap Aspirasi Masyarakat ini, di antaranya Kades Pelat Herman, Ketua BPD Arif Effendy, kepala dusun, ketua RW, ketua RT, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan kaum ibu.

Kades Pelat, Herman mengatakan bahwa kehadiran Doktor Abi Mang—sapaan politisi senior tersebut, sangat penting bagi masyarakat dan desanya. Selain merupakan wakil rakyat dari daerah pemilihan (Dapil) setempat, Doktor Abi Mang dinilai sosok yang mampu memperjuangkan aspirasi rakyat. Karena itu kehadiran tokoh yang dikenal low profil tersebut, merupakan kesempatan bagi warganya untuk menyampaikan aspirasi bagi percepatan pembangunan di desanya. Sebab tidak semua program di Desa Pelat ini mampu diakomodir dana desa. Masyarakatnya memerlukan suntikan program dari luar, salah satunya melalui perjuangan Doktor Abi Mang. “Alhamdulillah beliau memilih Desa Pelat untuk kegiatan resesnya, padahal masih banyak desa lain yang membutuhkan kehadiran beliau,” kata Kades termuda yang juga anggota TAGANA Sumbawa ini.

Pimpinan DPRD Sumbawa, Dr. Drs. A. Rachman Alamudy SH M.Si

Pantauan SAMAWAREA, banyak aspirasi yang disampaikan pada moment reses tersebut. Di antaranya meminta Doktor Abi Mang mengatasi jalan masuk Desa Pelat yang dinilai sempit dengan cara pelebaran. Selain itu dapat memperjuangkan pembukaan jalan jalur lain, sehingga ada jalan alternative keluar dan masuk Desa Pelat. Demikian dengan Jalan “Bongkang”–sebutan jalan setempat sepanjang 1,5 kilometer yang sebelumnya sudah dirintis masyarakat dengan cara bergotong-royong, agar dapat dihotmix. Selama ini jalan itu sulit dilalui kendaraan baik roda dua maupun roda empat. Ada juga yang meminta penanganan tebing daerah aliran sungai sepanjang 500 meter dengan pemasangan talud. Sebab tanpa pengaman yang permanen bantaran sungai terjadi abrasi dan terkikis sehingga mengancam lahan persawahan milik petani setempat. Aspirasi lain adalah perbaikan atap Masjid At Taqwa Desa Pelat yang sudah mulai kropos dan genteng sudah banyak yang bocor. Masyarakat juga meminta Doktor Abi Mang memperjuangkan keberadaan SMA di Desa Pelat, minimal SMA filial.

Terhadap beragam aspirasi ini Doktor Abi Mang menyatakan siap dengan segala upaya merealisasikan dan memperjuangkannya. Untuk pelebaran jalan, membuat jalan alternatif, dan pengerasan jalan di Desa Pelat, politisi Golkar yang dikenal santun ini berikhtiar akan mengalokasikan anggaran melalui dana aspirasi. Jika tidak mencukupi, Ia akan memperjuangkannya melalui APBD Murni. Tak hanya itu Doktor Abi Mang akan mengajak anggota DPRD Sumbawa lainnya yang berada di Dapil yang sama untuk keroyokan dalam memenuhi keinginan masyarakat Pelat. “Sebelumnya saya sudah memperjuangkan hotmix Jalan Sampa di Desa Pelat. Dari 3 kilometer yang diusulkan hanya terakomodir 2 kilometer yang akan dikerjakan pada tahun ini juga,” ungkapnya.

Kemudian mengenai talud atau tebing pengaman sungai, Abi Mang mengatakan bahwa persoalan itu menjadi ranah Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I. Meski demikian ia telah meminta Kades membuat proposal untuk dibawanya langsung ke BWS. “Kebetulan Kepala BWS Nusa Tenggara I, Ir Asdin Julaidy adalah orang Sumbawa yang sangat kami kenal. Saya optimis apa yang kita perjuangkan akan terealisasi,” ungkap Doktor Abi Mang.

Selanjutnya atap masjid yang dikeluhkan masyarakat, Abi Mang berjanji akan memenuhinya. Ia berencana akan mengganti atap yang terbuat dari genteng itu dengan baja ringan. Untuk itu diminta kepada kades dapat mengkalkulasi biayanya untuk segera ditangani. Demikian dengan keberadaan SMA di Desa Pelat, akan dikomunikasikan dengan instansi terkait karena yang berkompeten untuk menilai mendesak dan tidaknya jenjang tersebut ada di daerah yang sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai petani ini.

Di bagian lain Doktor Abi Mang menjelaskan tentang kegiatan reses anggota DPRD Sumbawa. Reses merupakan komunikasi dua arah antara legislatif dengan konstituen melalui kunjungan secara berkala. Ini merupakan kewajiban anggota DPRD bertemu konstituennya secara rutin pada setiap masa reses. Tujuannya untuk menyerap dan menindaklanjuti aspirasi serta pengaduan masyarakat guna memberikan pertanggungjawaban moral dan politis kepada konstituen di Dapilnya sebagai perwujudan perwakilan rakyat dalam pemerintahan.

Momen reses inilah yang harus dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat untuk mengetahui informasi tentang pembangunan sekaligus harapan mendapatkan bagian dari program pembangunan tersebut. Melalui reses inilah cara santun masyarakat untuk menyampaikan aspirasi, tanpa harus menggelar aksi demo dan turun ke jalan yang cenderung tidak memberikan manfaat. Masyarakat boleh kritis asal obyektif dan konstruktif, serta bermanfaat bagi masyarakat banyak. “Mari kita jaga kondusifitas daerah dengan berpegang teguh pada falsafah kita Tau Samawa “adat barenti ko sara, sara barenti ko kitabullah”. Dengan kondisi desa yang aman, akan memudahkan desa ini mendapatkan program pembangunan bagi kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. (JEN/SR)