SUMBAWA BARAT, SR (22/08/2018)
Dianggap tidak serius menangani masalah tenaga kerja, massa yang tergabung dalam Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) ngelurug ke Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sumbawa Barat, untuk berunjuk rasa, Senin (21/8).
Dalam aksinya, massa mengawali rute dari alun alun Kota Taliwang menuju kantor Disnaker. Sepanjang jalan mereka melakukan orasi. “Banyak persoalan tenaga kerja di KSB, tapi kinerja Disnaker masih sangat lemah padahal semua langkah sudah kami tempuh termasuk melakukan hearing tapi sampai saat ini tidak menemukan hasil sama sekali,” teriak Koordinator Aksi, Unang Silatang.
SBSI menuntut dan mendesak Pemda KSB menuntaskan persoalan tenaga kerja PT Bumi Harapan Jaya (BHJ) secara cepat baik itu pembayaran gaji, kenaikan status menjadi PKWTT, dan kelebihan jam kerja (lembur) selama 4 tahun yang sampai sekarang belum dibayar. Selain itu memastikan PT BHJ tidak lagi mengulangi pelanggaran dalam proses penyelesaian kasus ini.
SBSI juga mendesak pemerintah daerah melalui Disnakertrans mengawasi secara ketat tentang proses kemitraan yang dibangun antara PT AMNT dan Mackmahon serta mendorong DPRD membentuk Pansus Ketenagakerjaan PT. AMNT. Di bagian lain orasinya, SBSI meminta Disnakertrans menghapus sistem blacklist yang diberlakukan PT AMNT terhadap eks-karyawannya, berikut juga karyawan subkontraktor karena bertentangan dengan aturan yang berlaku. Tuntutan lainnya mendesak pihak dinas tenagakerjaan untuk lebih selektif dalam mengawasi proses rekrutmen di Batu Hijau. Karena selama ini rekrutmen tenaga kerja melalui Disnaker hanya formalitas. Meminta Disnakertrans untuk mengawasi rencana efesiensi di berbagai perusahaan di KSB, serta mendesak kepolisian Sumbawa Barat untuk menangani secara serius setiap kasus pelanggaran ketenaga-kerjaan.
Menyikapi aksi itu, Kepala Bidang Hiwas dan Industrial Disnakertrans KSB, Zainuddin mengatakan aspirasi atau tuntutan SBSI menjadi masukan. Sedangkan tudingan berkinerja lemah, Zainuddin menyatakan akan bekerja sesuai aturan yang berlaku. Jawaban pihak Disnakertrans ini membuat massa merasa tidak puas, sehingga meninggalkan lokasi melanjutkan aksi ke Kantor DPRD.
Di gedung wakil rakyat itu, Ketua SBSI KSB, Malikurrahman menyatakan kekecewaannya karena beberapa kali hearing, DPRD tidak pernah mampu menghadirkan pihak perusahaan. “Hari ini Senin 21 Agustus kita dijanjikan untuk melakukan hearing lagi ternyata tak satupun anggota dewan tidak ada di tempat. Kalian kami pilih untuk menyuarakan aspirasi kami yang mempunyai legitimasi kuat terhadap persoalan masyarakat khususnya buruh saat ini tapi hari ini kami kecewa,” sesalnya.
Untuk meluapkan kekecewaannya massa melakukan teatrikal memerankan anggota DPRD KSB. Unang Silatang yang menjadi coordinator aksi memerankan diri sebagai Ketua DPRD yang menerima aspirasi masyarakat. (HEN/SR)