AMSA Desak PBB, OKI, dan Indonesia Selesaikan Konflik di Palestina

oleh -309 Dilihat
Presiden AMSA Safwan Noor

JAKARTA, SR (28/07/2017)

Konflik antara Israel dan Palestina terus berlanjut. Kini aksi kekejaman tentara Israel terhadap warga di kawasan Masjid Al Aqsa Palestina kembali terjadi. Karena itu penjajahan dan kejahatan kemanusiaan di Palestina harus segera dihentikan. “PBB sangat lamban dalam menyelesaikan konflik berkepanjangan ini, dan terkesan amnesia terhadap konflik ini. Kita mendesak melalui dewan kemananan PBB agar segera menghentikan aksi penjajahan dan kejahatan kemanusiaan oleh Israel terhadap warga Palestina,” desak President Asean Muslim Student Association (AMSA) Indonesia, Safwan Noor, Kamis (27/7).

Ia juga menuturkan bahwa konflik yang terjadi di Palestina bukan hanya sebatas tanggung jawab negara-negara Islam untuk memperjuangkan dan menyelesaikan konflik. Namun secara universal hal tersebut ialah tanggung jawab seluruh negara di dunia untuk mengakhiri konflik kejahatan kemanusiaan yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina. “Ini bukan sekedar konflik keagamaan, apa yang dilakukan oleh Israel terhadap warga Palestina ialah bentuk penjajahan dan kejahatan kemanusiaan, dan menjadi tanggung jawab masyarakat dunia untuk ikut serta menghentikan kekejaman tersebut,” ujarnya.

Baca Juga  DPRD Badung Tegaskan Tidak Pernah Keluarkan Rekomendasi Reklamasi

OKI sebagai organisasi yang menaungi negara-negara Islam juga dituntut peran pentingnya dalam mengupayakan penyelesaian konflik di Jalur Ghaza Palestina. “OKI pun tidak boleh tinggal diam, KTT OKI yang akan diselenggarakan pada 1 Agustus di Turki nanti, juga harus menghasilkan solusi kongkrit terhadap penyelesaian konflik di Palestina, bukan sekedar dukungan dan rekomendasi,” imbuhnya.

Iapun mendesak pemerintah Indonesia untuk berperan penting dalam penyelesaian konflik di Palestina kendati Indonesia juga akan ikut andil dalam KTT OKI di Turki, Agustus mendatang. “Presiden Joko Widodo harus berani mengambil kebijakan strategis dalam menyikapi konflik di Palestina, baik secara diplomatik, dengan memutus hubungan diplomatik sementara terhadap Israel sebagai bentuk kecaman dan desakan, maupun menjadi inisiator perdamaian. Pemerintah Indonesia juga harus menjadi bagian penting dalam KTT OKI di Turki untuk mengakhiri konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina,” ucap Safwan. (*)     

Baca Juga  Potensi Hujan Lebat Masyarakat Dihimbau Waspada

 

pilkada mahkota rokok NU
Azzam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *