MATARAM, SR (09/05/2017)
Meski pendidikan dan kebudayaan masuk satu dalam kurikulum, namun kenyataannya perhatian pemerintah terhadap budaya dinilai masih kurang dan belum maksimal. Sebagai bukti sekaligus tindakan nyata Dewan Perwakilan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera (DPW PKS) Nusa Tenggara Barat menggelar berbagai bentuk kegiatan tentang kebudayaan. “Dan memang untuk kepengurusan tahun ini, PKS fokus mengangkat tentang budaya. Selain itu, kami melihat pentingnya budaya itu dilestarikan melalui pendidikan dan didukung oleh pemerintah,” ungkap Ketua Bidang Seni dan Budaya (Senbud) DPW PKS NTB, Syawaluddin SE, Selasa (9/5).
Menurutnya, peran pemerintah sangatlah penting dalam mendukung, mengembangkan atau melestarikan budaya khususnya di NTB ini. Karenanya, PKS ingin mengawal serta menyuarakan pelestarian budaya melalui berbagai kegiatan seperti pentas seni, ngaji budaya dan lomba baca kitab kuning. “Inilah bentuk tindakan nyata kami. Karena kami peduli dengan budaya,” terang pria yang akrab dipanggil Syawal ini.
Penilaian kurangnya perhatian pemerintah terhadap kebudayaan sambungnya, bukan tidak beralasan. Ia mendengar secara langsung dari para penglisir yang memiliki perhatian yang kuat terhadap budaya. “Peran pemerintah kan penting. Karena pendidikan dan kebudayaan itu satu di dalam kurikulum tapi nyatanya budayanya masih nihil ditonjolkan belum merata. Jadi kami harap pemerintah mampu membackup sekaligus melestarikan budaya,” tukasnya.
Dari segi sisi porsi yang belum cukup, yang mana tiap ada kegiatan ekstra atau kepemudaan kurang mendapat support. Ia pun melihat antuasiasme masyarakat sangat besar. Namun program untuk melanjutkan itu semua hanya sebatas alami dari turun-temurun. “Untuk itu, kami ingin mendorong dan membantu pemerintah untuk sama-sama berdiri mengembangkan budaya,” ajak Syawal.
Lebih jauh dikatakannya, saat PKS sendiri khususnya Bidang Senbud DPW PKS NTB sedang menggali dan bekerjasama dengan para penglisir. Dari sisi mana, bagaimana dan seperti apa budaya yang harus digalakkan. “Kami ingin pelajari dulu, dan kami juga ingin lebih memahami nilai-nilai budaya kita,” ucapnya seraya berharap kepada pemerintah untuk tidak hanya memberikan support dari kalimat saja, tapi harus nyata. Untuk itu, Ia mengajak bersama bersinergi dan berdiri melakukan pembinaan sekaligus pelestarian budaya di tengah-tengah masyarakat. (NA/SR)
