TAGANA Go to School, Edukasi Pelajar Tentang Kebencanaan

oleh -226 Dilihat
Tagana Go To School, sambangi SMA Negeri 1 Rhee

SUMBAWA BESAR, SR (27/04/2017)

Penanggulangan bencana bukan hanya menjadi tugas pemerintah, BPBD maupun Taruna Siaga Bencana (TAGANA), melainkan tanggung jawab semua pihak termasuk para pelajar. Karena wawasan tentang kebencanaan harus diketahui sejak dini. Melalui HUT TAGANA Provinsi NTB ke 13 yang dipusatkan di Kecamatan Rhee Kabupaten Sumbawa, TAGANA dari 10 kabupaten/kota di NTB bersama Pekerja Sosial Dinas Sosial Propinsi melakukan go to school ke SMA Negeri 1 Rhee.

Puluhan siswa setempat sangat antusias mengikuti kegiatan yang baru pertamakali diikutinya ini. Selain menyenangkan karena diselingi dengan berbagai atraksi dan permainan mengasyikkan, para pelajar mendapat wawasan mengenai penanggulangan bencana dan pencegahan tindak kekerasan. Kegiatan itu berlangsung dari pagi hingga siang hari. “Sosialisasi dan diskusi ini mengasyikkan. Kami tidak jenuh karena kami diajak untuk melakukan permainan yang bersinggungan dengan mitigasi bencana. Enaknya lagi kami disediakan makanan dan minuman,” ucap Nur–salah seorang siswa.

Siswa ini juga mengaku mendapat pengetahuan yang cukup bermanfaat mengenai penanganan bencana pada pra, saat dan pasca bencana. “Ini pengetahuan baru bagi kami. Dari pengetahuan ini minimal kami bisa menolong diri sendiri dan bisa menggugah kesadaran orang lain betapa pentingnya menjaga alam dan lingkungan,” ujarnya.

Tagana Garden, penanaman pohon di Desa Rhee

Sementara Nurhasanah S.Pd—Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMAN 1 Rhee, menyampaikan terima kasih kepada TAGANA yang telah mengedukasi siswanya tentang penanggulangan bencana dan pencegahan tindak kekerasan. Pengetahuan ini dapat menjadi filter bagi para pelajar terhadap dampak tindak kekerasan yang kerap terjadi di kalangan pelajar. “Jaman sekarang sangat rentan sekali, banyak pemberitaan yang mempublikasikan betapa maraknya tawuran pelajar, bahkan pelajar yang harus berurusan dengan hukum karena menjadi korban dan pelaku tindak kekerasan,” ucap Nurhasanah.

Demikian dengan penanggulangan bencana. Wawasan mengenai hal ini harus diketahui sejak dini oleh para pelajar. Pasalnya Sumbawa merupakan daerah rawan bencana. Dan bencana itu terjadi karena factor alam maupun factor manusia yang merusak lingkungan dengan melakukan aksi ilegal logging. “Semoga dengan adanya sosialisasi ini, anak-anak kami bisa mendapat pengetahuan yang bermanfaat untuk diri sendiri maupun orang lain,” harap Wakasek ramah ini.

Pantauan media ini, selain menyambangi sekolah, ratusan anggota TAGANA melakukan penanaman pohon di sekitar lokasi kegiatan HUT TAGANA NTB, tepatnya Desa Rhee Kecamatan Rhee. “Kami harap pohon yang kami tanam ini dapat dirawat oleh masyarakat agar bisa tumbuh dengan baik dan bermanfaat bagi lingkungan sekitar,” ungkap Dedi Susanto, Koordinator TAGANA Sumbawa. (JEN/SR)