Kota Banda Aceh Belajar Pariwisata di NTB

oleh -90 Dilihat
destinasi wisata halal

MATARAM, SR (20/04/2017)

‘Halal Tourism’ menjadi branding pengembangan pariwisata di NTB. Branding ini menggugah daerah lain untuk datang ke NTB belajar mengembangkan potensi pariwisata di daerahnya. Terutama daerah-daerah yang memiliki kemiripan potensi destinasi dan kultur dengan daerah seribu masjid ini. Salah satunya Kota Banda Aceh, sebagai daerah yang menerapkan hukum Syariah Islam dalam menjalankan roda pemerintahan. “Kami kalah start dengan Provinsi NTB dalam hal pengembangan wisata konsep Halal Taurism,” ujar Walikota Banda Aceh, Drs. Zainal Arifin pada penerimaan peserta Benchmarking To Best Practice Diklat Pim III Angkatan II Pemerintah Kota Banda Aceh Tahun 2017 di Ruang Rapat Utama (RRU) Kantor Gubernur NTB, Rabu (19/4) kemarin.

Baca Juga  Telusuri Jejak Positif Covid, Tim Dikes Turun ke Lunyuk

Rencananya Kota Banda Aceh akan menjadikan NTB untuk studi strategis dalam pengembangan halal tourism di Bumi Serambi Makkah tersebut.

Menanggapi hal itu, Wakil Gubernur NTB, H. Muh. Amin, SH MSi mengatakan, setelah tiga tahun Halal Tourism di NTB, angka kunjungan wisatawan terus meningkat, baik domestik maupun mancanegara. “Kedatangan Kota Banda Aceh dari 0 kilometer ke NTB untuk belajar pengembangan Halal Tourism, adalah suatu kebanggaan bagi kami,” kata H Muh Amin.

Saat ini Aceh belajar Halal Tourism dari NTB, sebaliknya Provinsi NTB akan belajar pengembangan Bank Syariah dari Provinsi Aceh. “Karena kami ingin mengkonversi Bank NTB ke Bank Syariah,” imbuhnya.

Menurut orang nomor dua di NTB ini, bahwa pertukaran studi ini sangat strategis. Ia berharap semangat belajar yang luar biasa ini akan dapat diterjemahkan dalam proses pembangunan di Kota Banda Aceh dan NTB, tentu nantinya akan memberikan efek terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat di dua daerah ini. (NA/SR)

pilkada mahkota rokok NU
Azzam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *