Sikapi Serapan Anggaran Daerah Minim
SUMBAWA BESAR, SR (18/04/2017)
Minimnya serapan anggaran triwulan pertama Tahun 2017 mendapat perhatian dari DPRD Sumbawa. Hasil evaluasi realisasi anggaran pekan lalu cukup mengcewakan. Hingga kini baru mencapai 4,5 persen dari total sekitar Rp 1,6 triliun lebih. Anggota DPRD Sumbawa, Berlian Rayes S.Ag M.Si mengaku prihatin dengan kondisi tersebut. Ia menilai minimnya serapan anggaran menggambarkan ada yang tidak beres di kalangan birokrasi saat ini. “Ini menjadi pertanyaan, ada apa dengan pimpinan OPD,” kata Berlian—sapaan akrab anggota Fraksi Golkar ini kepada SAMAWAREA, Selasa (18/4).
Belum maksimalnya serapan anggaran, ungkap politisi asal Kecamatan Utan ini, harus mendapat perhatian serius dari pimpinan daerah terutama tim Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat). Sebab hal ini sangat terkait dengan kinerja para kepala OPD, sehingga dapat menjadi salah satu bahan dan rujukan untuk melakukan penilaian kinerja. Jika persoalan ini tidak disikapi dikhawatirkan akan berdampak terhadap masyarakat Kabupaten Sumbawa secara umum, salah satunya ancaman pemotongan anggaran pusat. Karenanya evaluasi mendesak untuk dilakukan, sehingga dapat diketahui penyebabnya, apakah kurangnya koordinasi atau memang ada yang tidak bisa bekerja.
Anggota Komisi II ini berharap para kepala OPD berikhtiar dan ikhlas bekerja. Ia tidak ingin ada sejarah baru yang tercipta di Kabupaten Sumbawa yang diistilahkan dengan pembangkangan birokrasi yang selama ini tidak pernah terjadi. Ada kesan bahwa Sekda Sumbawa tidak dihargai sehingga merasa kecewa dengan kinerja aparaturnya. “Sekda adalah pimpinan birokrasi. Kalau Sekda saja sudah tidak dihargai apalagi yang lain,” pungkasnya. (JEN/SR)
