Meriahnya Semalam di Dalam Loka

oleh -91 Dilihat

SUMBAWA BESAR, SR (08/04/2017)

Pameran Produk UMKM, Pameran Fotografi Destinasi Pariwisata, dan Pameran Benda Pusaka dikemas menjadi satu dalam kegiatan “Semalam di Dalam Loka”. Kegiatan yang dilaksanakan di Istana Dalam Loka, Jumat (7/4) malam tersebut, dimeriahkan Pagelaran Seni dengan menampilkan berbagai macam atraksi. Yakni Tari Dulang Pasangka yang ditampilkan Sanggar Seni Riana Bagentar Sebasang Kecamatan Moyo Hulu. Tarian ini menggambarkan sedekah atau sajian hari raya sebagai tanda syukur kehadirat Allah SWT. Kemudian Sakeco dari SMAN 1 Sumbawa, Tari Joge Bolang Kemang dari Sanggar Seni Liser Smanda SMAN 2 Sumbawa dan diakhiri secara apik oleh Sakeco dari Sanggar Seni Cindai Bulaeng Kecamatan Moyo Hilir yang pernah tampil di berbagai negara salah satunya Kota Franfurt Jerman.

Hadir dalam kegiatan yang dibuka secara resmi Bupati Sumbawa yang diwakili Sekda ini di antaranya Ketua DPRD Sumbawa Lalu Budi Suryata SP dan Wakil Ketua DPRD Kamaluddin ST M.Si, Kepala Bidang Atraksi dan Daya Tarik Wisatawan Dinas Pariwisata Provinsi NTB Baiq Rahmawati, Kadis Pariwisata Sumbawa Ir. H Junaidi M.Si, para kepala SKPD, praktisi seni, dan komunitas fotografer.

Baca Juga  Semua Pemilik Tanah Setuju, Lokasi Jaringan Irigasi Beringin Sila Segera Ditetapkan
Sekda Sumbawa, Drs. H. Rasyidi
Sekda Sumbawa, Drs. H. Rasyidi

Dalam sambutannya saat membuka kegiatan itu, Sekda Sumbawa, Drs. H. Rasyidi menyebutkan Istana Dalam Loka—tempat pelaksanaan kegiatan ini dibangun hampir bersamaan dengan terjadinya ledakan Gunung Tambora. Istana ini didirikan oleh Sultan Sumbawa Sultan Muhammad Jalaludin pada tahun 1885. Istana yang berbentuk rumah panggung ini konon ditetapkan sebagai rumah panggung terbesar di dunia. Tiangnya berjumlah 99 buah yang diilustrasikan terinspirasi dari Asmaul Husna–99 sifat Allah SWT. Istana ini dibangun selama 9 bulan 10 hari sama dengan umur bayi di dalam kandungan. Sehingga di Sumbawa ada falsafah “adat barenti ko sara, sara barenti ko kitabullah”. “Taket ko nene kangila boat lenge”. Inilah falsafah yang dijunjung Tau Samawa hingga saat ini. “Bangunan istana ini telah membuktikan bahwa Kesultanan Sumbawa telah mampu mengukur sejarah dan kebudayaan,” ucapnya.

Selain Istana Dalam Loka, ada juga Istana Putri yang sekarang bernama Wisma Daerah. Kemudian ada Istana Bala Kuning–tempat tinggal Sultan Sumbawa, Muhammad Kaharuddin IV yang dinobatkan 5 April 2011 lalu. “Alhamdulillah benda-benda pusaka masih berada di Bala Kuning sehingga ini semua memberikan nilai-nilai yang positif dan luar biasa bagi pemacu semangat kita di era saat ini,” tukasnya.

Baca Juga  Muhammadiyah Sumbawa Salurkan 12 Ekor Hewan Qurban

Semalam di dalam loka 2

Terkait dengan acara ini, Sekda menyatakan agar terus ditingkatkan. Ke depan bukan lagi semalam di Istana Dalam Loka, tapi beberapa malam di Sumbawa menikmati potensi wisata yang beragam. Sumbawa memiliki destinasi wisata yang sangat luar biasa, mulai dari wisata bahari yang didukung gugusan pulau-pulau kecil, wisata alam dengan air terjun di beberapa tempat, dan wisata budaya hingga wisata kuliner.

Pemda Sumbawa akan terus mengembangkan potensi wisata ini. Tentunya tetap berharap dukungan dari pemerintah propinsi. “Jadi jangan hanya di Pulau Lombok tetapi ada pulau-pulau yang punya potensi wisata yang sangat luar seperti di Kabupaten Sumbawa. Apalagi Sumbawa memiliki SDM yang sangat memadai,” demikian Sekda. (JEN/SR)

 

rokok pilkada mahkota NU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *