MATARAM, SR (02/04/2017)
“Hutan Lestari untuk NTB Gemilang,” demikian diungkapkan Wakil Gubernur NTB H. Muh. Amin, SH., M.Si pada saat melaunching program Gerakan Membangun Pengelolaan Hutan dan Lingkungan Hidup Secara Kolaboratif dan Partisipatif (Gempita Kreatif). Kegiatan yang dilaksanakan di Sambalia Kabupaten Lombok Timur, Sabtu (1/4) kemarin, dirangkaikan dengan penanaman 1.000 pohon secara simbolik dalam rangka Hari Rimbawan ke 34 Tahun 2017. Dalam sambutannya, Wagub H Muh Amin mengingatkan kepada seluruh elemen, baik jajaran pemerintah maupun masyarakat bahwa Hari Rimbawan ini merupakan hari berkabung dan momentum untuk introspeksi diri. Hal tersebut dikarenakan banyaknya bencana alam yang terjadi akibat kurasakan hutan.
Untuk itu Wagub mengajak seluruh jajaran pemerintah untuk terus memberikan edukasi kepada masyarakat dalam rangka memupuk kesadaran bersama menjaga kelestarian hutan. Masyarakat harus memperlakukan hutan secara seimbang antara ekplorasi dan pemeliharaan.
Saat ini sekitar 578 ribu hektar hutan kritis di NTB, setara dengan 28,7 persen dari luas daratan di NTB. Hal itu disebabkan maraknya perambahan hutan secara illegal. “Untuk melakukan reboisasi terhadap 1.000 hektar lahan kritis tidak mudah, membutuhkan waktu 58 tahun menyelesaikan lahan kritis akibat dari illegal loging ini,” imbuhnya.
Pada tahun 2017 ditargetkan reboisasi dapat dilakukan pada lahan seluas 4.575 hektar yang penganggarannya bersumber dari APBN dan APBD. Untuk mewujudkan hal itu, pemerintah membutuhkan dukungan semua komponen masyarakat agar memiliki kesadaran dalam menjaga kelestarian hutan. Pemerintah bersama masyarakat dan pelaku usaha harus kompak serta berperan aktif untuk mencegah pihak-pihak lain yang melakukan perusakan hutan. Dengan demikian program promosi gerakan menanam 25 pohon minimal seumur yang dicanangkan oleh pemerintah dapat terlaksana dengan baik. “Hutan NTB yang lestari akan mewujudkan masyarakat NTB yang sejahtera dan gemilang,” pungkasnya. (NA/SR)