Calon Independen Perlu Tampil di Pilkada NTB 2018

oleh -73 Dilihat
Direktur M16, Bambang Mei Finarwanto SH dan Sekretarisnya, Sekretaris Mi6 , Lalu Athari Fath Salim.

MATARAM, SR (01/02/2017)

Pilkada NTB tinggal di ambang pintu. Sejumlah figur yang digadang maju pada Pilkada Tahun 2018 tersebut sudah mulai muncul. Namun hampir semuanya berasal dari partai politik atau yang diusung Parpol. Untuk mengimbanginya muncul desakan agar calon independen perlu tampil dan maju. Munculnya calon independen akan membuat konstelasi politik penuh dinamika.

Direktur M16, Bambang Mei Finarwanto SH melalui press releasenya yang diterima redaksi SAMAWAREA, Rabu (1/2), mengakui perlunya calon independen tampil. Keberadaan calon independen dapat dijadikan referensi dalam memahami arah kecendrungan pemilih terhadap pasangan calon yang nantinya memperoleh suara terbanyak. “Dari sisi politik, jika nanti di beberapa wilayah calon independen dominan memenangi Pilkada, maka itu ajang otokritik buat partai agar membenahi program-program kerjanya di basis,” ujar Bambang.

Tampilnya calon independen ini ungkap Didu—sapaan akrabnya, sebagai alternatif terhadap pasangan calon yang tidak di-endors oleh partai politik dengan berbagai pertimbangan. Meskipun ada banyak calon yang memiliki kapasitas dan track record yang baik belum ada jaminan dapat maju melalui jalur partai. “Nah jalur independen ini sesungguhnya dihajatkan oleh negara untuk menfasilitasi calon pemimpin di daerah yang potensial tapi tidak dapat maju lewat jalur partai,” sambung mantan Eksekutif Daerah Walhi NTB dua periode ini, sembari menambahkan calon independen yang akan maju harus memiliki visi dan misi yang jelas agar publik bisa memahami secara paripurna.

Baca Juga  Budayawan Sumbawa Yakin Jarot-Mokhlis Terpilih Lunyuk Berkembang

Selain itu M16 mengapresiasi terhadap mulai munculnya calon independen dalam Pilkada serentak di NTB seperti calon independen untuk Pilkada Kota Bima 2016 yakni pasangan Subhan dan Imam. “Ini salah satu trend positif untuk proses demokratisasi yang baik dalam rekruitmen pemimpin di daerah,” ungkap Didu didampingi Sekretaris Mi6 , Lalu Athari Fath Salim.

Yang tidak kalah pentingnya, sambung Didu, calon independen tersebut harus mampu membuktikan dirinya memiliki kapasitas dan kredibilitas yang baik dengan program-program kerja yang ditawarkan kepada publik. “Calon independen penting membuka akses seluas-luasnya kepada pemilih serta melakukan komunikasi secara intensif kepada masyarakat di semua strata sosial,” tambah Didu.

Ditambahkan Lalu Athari–Sekretaris Mi6,  bahwa dalam waktu dekat Mi6 akan melakukan serangkaian kegiatan terkait Pilkada seperti diskusi kamisan, debat publik, dan lainnya guna memberikan pencerahan pemikiran dan edukasi politik kepada publik. “Mi6 secara lembaga tetap netral dalam proses politik terutama Pilkada, tapi secara personal orang-orang Mi6 boleh terlibat mendukung pasangan calon dalam Pilkada serentak NTB dimanapun,” pesan Athar sembari menegaskan bahwa keterlibatan secara personal harus dimaknai sebagai bentuk kepedulian dalam menyukseskan Pilkada yang damai dan berkualitas. (NA/SR)

rokok pilkada mahkota NU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *