SUMBAWA BARAT, SR (05/11/2016)
Aksi demo menuntut penangkapan dan penjarakan Basuki Tjahya Purnama alias Ahok (Gubernur Jakarta non aktif) serentak digelar serentak di seluruh daerah wilayah Indonesia, tak terkecuali di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). Aksi “4 November” di bumi pariri lema bariri itu digerakkan massa yang terhimpun dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Cabang Sumbawa Barat.
Aksi yang berjalan aman dan tertib ini dimulai sekitar pukul 08.00 hingga 11.00 Wita atau menjelang Sholat Jumat dengan rute Alun Alun Kota Taliwang, lalu Simpang Selek, menuju Simpang Berang, berorasi di depan Mapolres Sumbawa Barat, dan berakhir di DPRD KSB.
Dalam orasinya, Koordinator Umum, Teguh Mandra Guna mengatakan, bahwa menilai pernyataan Ahok telah melukai hati umat Islam tidak saja di KSB tapi seluruh Indonesia maupun umat muslim di seluruh dunia. Pernyataan Ahok juga dinilai mengancam kerukunan umat yang selama ini terjaga. Dengan penistaan yang Ahok lakukan, Ia mendesak aparat penegak hukum untuk segera menuntaskan penanganannya.
Sementara itu Ketua Umum HMI Cabang Sumbawa Barat, Mukhlisin Daem meminta Presiden Jokowi menjadi pemimpin yang tegas, adil dan bijaksana bagi masyarakat Indonesia dengan tidak melindungi Ahok atas dugaan penistaan agama. Ia juga meminta Bareskrim Polri untuk menegakkan keadilan dan kebenaran dengan mengusut tuntas dugaan penistaan agama. Selain itu HMI meminta masyarakat KSB untuk tetap mengedepankan rasa persatuan dan kesatuan.
Menanggapi tuntutan itu, Kapolres Sumbawa Barat, AKBP Andi Hermawan S.IK berjanji akan menyampaikan aspirasi itu ke Kapolda yang diteruskan ke Kapolri. Kapolres juga menyampaikan terima karena massa aksi mampu menjaga keamanan dan ketertiban selama menggelar aksi. (HEN/SR)
