SUMBAWA BESAR, SR (09/10/2016)
Sebagian besar sekolah terutama SMP di Kabupaten Sumbawa belum mampu menerapkan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Hal ini disebabkan belum maksimalnya fasilitas pendukung seperti komputer, jaringan internet dan kapasitas listrik. Untuk Tahun 2015/2-16 lalu, hanya SMP Negeri 4 Badas, menjadi satu-satunya sekolah yang berani melaksanakan ujian dengan menggunakan perangkat lunak tersebut. Kasi Kurikulum dan Kesiswaan Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas Diknas Kabupaten Sumbawa, Sudarli, S.Pt, M.Si berharap pada Tahun Pelajaran 2016/2017 ini, semua SMP sudah dapat melaksanakan UNBK. Hal ini mengingat SDM baik guru dan siswa tentang IT sudah sangat baik. Ia mengakui fasilitas pendukung ini masih menjadi kendala. Namun kekurangan fasilitas pendukung tersebut dapat disiasati dengan memanfaatkan bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK). Selain itu sekolah juga diminta untuk pandai-pandai melirik bantuan kepada para donatur.
Pemenuhan fasilitas pendukung ini menurut Darli—akrab Ia disapa, harus segera direalisasikan sekolah penyelenggara. Karena tahun 2019 mendatang, pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), mewajibkan UNBK ini bagi seluruh sekolah di Indonesia. Terutama SMPN 1 Sumbawa, Darli sangat berharap tahun ini bisa UNBK, karena sudah ditunjuk menjadi Sekolah Rujukan. “Kepada Ketua Sub Rayon dan anggotanya, kami juga menghimbau agar sekolah di wilayahnya diarahkan untuk mempersiakan UNBK,” pinta Darli.
Keinginan Dinas Diknas agar sekolah menerapkan UNBK agar dunia pendidikan di daerah ini mampu mewujudkan nilai integritas yang baik. Ia menyakini bahwa kualitas pendidikan akan semakin meningkat dengan adanya sistem UNBK tersebut. Peluang siswa untuk bekerjasama dalam pelaksanaan Ujian Nasional (UN) sangat mustahil. (JEN/SR)
