UNSA Bantu Petani Utan Atasi Hama “Pajale”

oleh -102 Dilihat

SUMBAWA BESAR, SR (06/10/2016)

Universitas Samawa (UNSA) ikut memberikan konstribusi dalam meningkatkan kesejahteraan para petani di Kabupaten Sumbawa. Salah satunya mendukung program pemerintah khususnya program Padi, Jagung, dan Kedelai (Pajale). Melalui mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Kelompok 21, UNSA melaksanakan kegiatan pelatihan tekhnik pengendalian hama dan penyakit tanaman jagung di Desa Orong Bawa (Orba) Kecamatan Utan, belum lama ini. Pelatihan itu dihadiri kepala desa setempat, kelompok tani, gabungan kelompok tani (Gapoktan), dan penyuluh pertanian.

Narasumber dalam pelatihan itu, Heri Kusnayadi MP menjelaskan, jenis hama dan penyakit yang dapat menurunkan kualitas dan kuantitas jagung adalah lalat bibit (atherigona exiga sei), ulat grayak (Spodoptera litura), penyakit bule (downey mildew), bercak daun (leaf blight), karat daun (rust), busuk batang, dan busuk tongkol. Tekhnik pengendalian masing-masing jenis hama dan penyakit tersebut berbeda-beda, tergantung penyebabnya. Agar tanaman jagung terhindar hama dan penyakit tersebut adalah beberapa hal yang harus dilakukan petani. Adalah sanitasi lingkungan, merupakan suatu usaha yang dapat dilakukan petani dengan menjaga kebersihan lingkungan budidaya. Menggunakan teknologi jarak tanam yang tepat dan disesuaikan dengan performance masing-masing varietas jagung yang ditanam. Menggunakan dosis pupuk sesuai rekomendasi. Mengatur aerasi dan drainase di areal budidaya.

Baca Juga  Budidaya Tanaman Al-Quran di NTB Cocok dengan Label Wisata Halal
Kades Orong Bawa Kecamatan Utan, Rosihan
Kades Orong Bawa Kecamatan Utan, Rosihan

Apabila tanaman sudah terserang hama dan dan penyakit, lanjut Heri, harus dilihat sejauhmana tingkat serangan apakah masih rendah atau sudah mendekati ambang ekonomi. Jika masih rendah dapat dilakukan secara fisik (hama dibunuh dengan menggunakan tangan atau peralatan sederhana), dan jika merupakan penyakit, dapat dikendalikan dengan mencabut dan membuang tanaman yang terserang dari areal budidaya. Ketika sudah mendekati ambang ekonomi, usaha yang dapat dilakukan dengan cara pengendalian sintetis (pestisida kimia) dengan syarat 3 T (Tepat Dosis, Tepat Cara, Tepat Waktu).

Sementara Kepala Desa Orong Bawa, Rosihan menyampaikan apresiasi kepada UNSA yang menjadikan Orba sebagai desa binaan. Ia berharap kegiatan ini tetap berkelanjutan. Pemerintah desa juga akan terus melakukan berbagai upaya dalam meningkatkan kesejahteraan petani dengan melakukan pembangunan dan perbaikan infrastruktur penunjang seperti jalan tani, dan saluran irigasi. “Secara bertahap infrastruktur ini kami tingkatkan,” ujarnya. (JEN/SR)

pilkada mahkota mahkota rokok NU
Azzam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *