Tingkatkan Pelayanan Dasar, Belasan Camat Dilatih

oleh -79 Dilihat

MATARAM, SR (29/09/2016)

Sedikitnya 16 aparatur kecamatan (camat) dilatih. Kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan dasar masyarakat di tingkat Kecamatan tersebut berlangsung di Hotel Santika, Kamis (29/9). Mereka berasal dari 4 Kabupaten, yaitu Kabupaten Bima, Kabupaten Sumbawa, Lombok Timur dan Lombok Utara. Sebanyak dua kecamatan dari masing-masing kabupaten tersebut dipilih untuk mengikuti kegiatan yang berlangsung selama dua hari tersebut.

Kegiatan yang digelar oleh Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan Kesejahteraan (Kompak) Provinsi NTB bekerjasama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI dan Biro Administrasi Pemerintahan Setda Provinsi Nusa Tenggara Barat diharapkan kemampuan dan kapasitas camat dapat ditingkatkan sehingga mampu mendesain program peningkatan kesejahteraan masyarakat dan penurunan angka-angka kemiskinan.

Sekretaris Daerah Provinsi NTB, Ir. H. Rosyiadi Sayuti, Ph.D yang membuka kegiatan itu mengatakan, camat beserta seluruh jajarannya memiliki peran strategis bagi pembangunan daerah. Karena itu, peningkatan kapasitas camat menurutnya, perlu dilakukan agar peningkatan pelayanan dasar kepada masyarakat dapat terwujud. “Bupati mengusulkan seseorang menjadi camat tidak sembarang. Camat harus memiliki kapasitas dan kapabilitas yang khas, karena dia harus membawahi kepala desa-kepala desa yang notabene kepala desa tersebut merupakan tokoh masyarakat,” jelas Sekda di hadapan para peserta termasuk Profession Manager Kompak Provinsi NTB, Lalu Anjakusuma.

Baca Juga  STQ XXVI Tingkat Provinsi NTB Resmi Dibuka, ini Pesan Gubernur
Sekretaris Daerah Provinsi NTB, Ir. H. Rosyiadi Sayuti, Ph.D dan Profession Manager Kompak Provinsi NTB, Lalu Anjakusuma
Sekretaris Daerah Provinsi NTB, Ir. H. Rosyiadi Sayuti, Ph.D dan Profession Manager Kompak Provinsi NTB, Lalu Anjakusuma

Sekda menambahkan, komando lapangan dalam penyelenggaraan program pemerintah adalah camat. Persyaratan utama terselenggaranya program pemerintah itu, menurut Sekda adalah pemerintahan yang efektif yang memiliki kemampuan dan kapabilitas tinggi. “Pemerintahan yang efektif bisa dilaksanakan atau bisa terjadi kalau sistem yang dibangun, dan peraturan perundang-undangan yang mengayomi itu efektif dan mendukung. Sehingga ketika ingin menanggulangi kemiskinan, mengurangi kesenjangan, dan meningkatkan ketertiban tidak bisa kita lakukan jika sistem yang mengatur tidak mendukung,” jelas Sekda.

Karena itu, Sekda meminta semua aparatur kecamatan yang mengikuti kegiatan tersebut dapat meningkatkan kapasitas dan kemampuan, karena antara sumber daya manusia dan sistem merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. “Yang perlu menjadi bahan kita dalam lokakarya ini, bagaimana kita bisa mendesain program yang kemudian bisa kita ukur bahwa program ini akan dapat menurunkan angka kemiskinan secara langsung,” pungkas Sekda.

Baca Juga  Sumbawa Naik Peringkat dari Kurang Informatif Menjadi Cukup Informatif

Sementara itu, Profession Manager Kompak Provinsi NTB, Lalu Anjakusuma menyebutkan empat kabupaten tersebut merupakan pilot projek yang didanai oleh Pemerintah Australia yang bekerjasama dengan Bappenas. “Tahun 2016, hanya memilih 10 Kabupaten saja se-Indonesia. Namun dalam RPJMD Bappenas, tahun 2017 nanti akan ditingkatkan dan dikembangkan ke 40 kabupaten, tahun 2018 menjadi 70 kabupaten dan tahun 2019 akan menjadi 110 kabupaten Pilot Project di Indonesia,” tukasnya, seraya menjelaskan bahwa pilot project tersebut memiliki keunikan tersendiri yaitu penguatan kecamatan, untuk meningkatkan akses dan pelayanan dasar bagi masyarakat. (NA/SR)

pilkada mahkota mahkota rokok NU
Azzam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *