SUMBAWA BARAT, SR (29/09/2016)
Pemda Sumbawa Barat belum lama ini telah mencanangkan Program Daerah Pemberdayaan Gotong-Royong (PDPGR). Dalam melaksanakan program ini dibentuk tim PDPGR. Karenanya Pemda setempat menggelar kegiatan penguatan tim PDPGR guna memperkuat agen dan pemerintah desa agar bersinergi dalam melakukan pendataan faktual tingkat desa bagi penerima bantuan.
Bertempat di ruang sidang lantai I Setda KSB, Wakil Bupati Sumbawa Barat, Fud Syaifuddin ST mengatakan untuk menerapkan PDPGR ini, Pemda harus memiliki data yang kuat, valid dan terpercaya sehingga dalam pelaksanaannya tepat sasaran. Ini bisa tercapai jika agen dan pemerintah desa bersinergi dalam melakukan pendataan penerima bantuan. Untuk menghindari adanya pembekakan data, dilakukan pendataan dan verifikasi berlapis. Setelah pendataan dan verifikasi dilakukan agen, pemerintah desa juga harus melakukan hal yang sama. Selanjutnya hasil pendataan dan verifikasi factual itu ditandatangani kedua belah pihak.
Wabup mencontohkan program bedah rumah. Saat pendataan tidak hanya melihat rumahnya yang tidak layak huni tapi juga kondisi keluarganya apakah mampu atau tidak. Jika mampu untuk tidak dibantu. Demikian juga meski tidak layak huni jika tidak mau dibantu agar tidak dibantu. Sebab tujuannya untuk membangun kesadaran seseorang untuk peduli pada diri sendiri dan orang lain. “Dinas terkait sangat perlu memberikan pemahaman ini kepada setiap agen desa dan kecamatan karena juklak juknisnya jelas mengatur tentang hal itu,” tandasnya.
Penerima bantuan lanjut Wabup, harus membuat surat pernyataan bahwa siap bergotong royong dalam pelaksanaan program ini, sehingga akan timbul rasa kebersamaan dan saling memiliki agar ruh PDPGR bisa dijiwai oleh masyarakat. “Saya berharap kepada teman yang paham terutama pemerintah desa dan kecamatan jangan salahkan mereka yang tidak paham, itu menjadi tugas kita memberikan pemahaman kepada mereka,” pintanya. (JEN/SR)
