SUMBAWA BESAR, SR (29/09/2016)
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Sumbawa turut memeriahkan Festival Moyo 2016. Rabu (28/9) kemarin, Wakil Bupati Sumbawa membuka Gebyar Pesta Jagung yang digelar di RTH Taman Mangga. Kegiatan tersebut juga sebagai gambaran dan bukti nyata bahwa Kabupaten Sumbawa adalah salah satu daerah penghasil jagung terbesar di Provinsi NTB. Kegiatan tersebut semakin semarak dengan diadakannya enam mata lomba, mulai dari lomba membuat produk olahan jagung, lomba membuat prakarya berbahan jagung, lomba memasak nasi goreng jagung, lomba bakar jagung, lomba cerdas cermat agro industri jagung, hingga lomba makan jagung rebus.
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura, Ir. Talifuddin, M.Si dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk mendorong dan meningkatkan kreatifitas masyarakat dalam menyusun dan menciptakan produk olahan jagung. Selain itu juga diharapkan mampu meningkatkan pemahaman tentang pentingnya bahan pangan jagung dalam meningkatkan kualitas hidup. Melalui Gebyar Pesta Jagung yang digelar selama dua hari, 28—29 September diharapkan dapat mengangkat citra makanan berbahan jagung, sehingga digemari dan mampu bersaing dengan makanan berbahan dasar lainnya. Termasuk untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap upaya pelestarian lingkungan. “Sebagai penghasil jagung terbesar di NTB, sudah sepantasnya kita harus mempromosikan tentang kualitas jagung yang kita miliki. Cara ini adalah salah satunya,” kata Talif.
Wakil Bupati Sumbawa Drs. H. Mahmud Abdullah memberikan apresiasi kepada panitia penyelenggara khususnya Disperta Kabupaten Sumbawa yang telah berhasil menyelenggarakan kegiatan tersebut, termasuk suksesnya meningkatkan produksi jagung di Kabupaten Sumbawa. Meskipun dari informasi yang diperoleh Wabup di pusat, nama jagung Sumbawa masih kalah booming dengan Dompu. Kenyataannya produksi jagung Sumbawa lebih besar dari daerah lainnya di NTB. Wabup berharap Gebyar Pesta Jagung yang digelar tahun ini bisa terus berlanjut. Bukan hanya kegiatan serupa namun juga tindak lanjut dari kegiatan yang digelar. “Tentu ini menjadi PR kita bersama. Karena saya cukup heran, justru dipusat yang terkenal sebagai penghasil jagung terbesar adalah Dompu. Ini kan sedikit tidak masuk akal bila melihat produktifitas dan luas area penanaman jagung di wilayah kita,” kata Wabup.
Di bagian lain Wabup juga berharap kepada pihak Dinas untuk terus melakukan terobosan agar produktifitas jagung terus meningkat. Namun di sisi lain agar tidak sampai terjadi perambahan hutan untuk penanaman jagung. “Ini harus seimbang. Jangan sampai terus memperluas area penanaman jagung, justru hal lainnya diabaikan. Saya harap pihak dinas juga bisa memberi solusi,” harap Haji Mo sapaan akrab Wabup Sumbawa. (JEN/SR)