Enam Menteri Diundang Menghadiri Festival Moyo 2016

oleh -106 Dilihat

SUMBAWA BESAR, SR (21/09/2016)

Pemerintah Kabupaten Sumbawa telah mengundang sedikitnya 6 menteri dan diharapkan hadir pada event Festival Moyo 2016 yang digelar 23 September hingga 16 Oktober 2016. Para menteri ini adalah yang terkait dengan beberapa item kegiatan yang diramu dalam Festival Moyo tersebut. Selain menteri, sejumlah tokoh nasional asal Sumbawa dan NTB di samping beberapa kepala daerah juga dipastikan hadir.

Kabag Humas dan Protokol Setda Sumbawa, Rachman Ansori M.SE yang dikonfirmasi SAMAWAREA, Selasa (20/9) kemarin, mengakui hal itu. Menteri yang direncanakan hadir adalah Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani karena berkaitan dengan pengembangan budaya, Menteri Pariwisata Dr. Ir. Arief Yahya, M.Sc berhubungan dengan promosi kepariwisataan, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, terkait dengan Lomba Lari 10 K yang merupakan kegiatan kepemudaan dan keolahragaan. Selanjutnya Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, karena ada beberapa event yang berbasis bahari seperti balap sampan, perahu hias dan fishing contest. Pemda juga mengundang Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, dan Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga. Untuk Menteri Koperasi berkaitan dengan kegiatan Festival dan Pelatihan Tenun yang melibatkan 30 orang penenun (penesek). Untuk tokoh nasional asal Sumbawa di antaranya Prof. Dr. H. Din Syamsuddin, H Fahri Hamzah SE, Dr. H. Zulkieflimansyah SE M.Sc dan lainnya. “Sejauh ini kepastian kehadiran sejumlah menteri dan tokoh-tokoh tersebut masih sedang dikoordinasikan,” kata Ansori—akrab pejabat ramah ini disapa.

Baca Juga  Sempat Mangkrak, Kini Gedung Baru UIN Mataram Diresmikan
Rachman Ansori MSE, Kabag Humas Setda Sumbawa
Rachman Ansori MSE, Kabag Humas Setda Sumbawa

Kehadiran para menteri dan tokoh ini, dinilai sangat penting. Sebab Festival Moyo akan menjadi pintu masuk untuk menggaet kepercayaan pusat menjadikan Kabupaten Sumbawa sebagai tuan rumah puncak kegiatan Sail Indonesia 2017 mendatang. Yang menjadi point penting dari Festival Moyo ini ungkap Ansori adalah upaya untuk melestarikan adat dan budaya Samawa, serta menjadi bagian dari kampanye daerah untuk menjaga dan bersahabat dengan alam. Artinya, dalam beberapa event yang ditampilkan ada yang menyentuh langsung dengan alam. Misalnya lomba perahu dan fishing kontes adalah upaya untuk menjaga perairan laut Kabupaten Sumbawa. Sebab ketika ilegal fishing masih terjadi, maka terumbu karang dan biota laut lainnya akan mati dan rusak sehingga berdampak pada kurangnya minat wisatawan untuk menikmati keindahan bawah laut Sumbawa. Kemudian event jelajah wisata motor dan sepeda gunung yang akan menyusuri dan melintasi pegunungan dan hutan. Dari kegiatan ini akan menggugah masyarakat untuk melakukan upaya melestarikan hutan sekaligus pemetaan lokasi untuk melakukan penanaman pohon. Ketika hutan rusak karena illegal logging dan illegal mining, maka pesona alam Sumbawa akan tinggal legenda dan wisatawan tidak akan tertarik. “Intinya Festival Moyo ini untuk menjaga kelestarian alam Sumbawa dan melestarikan adat dan budaya Samawa,” pungkasnya. (JEN/SR)

festival-moyo-iklan

pilkada mahkota mahkota rokok NU
Azzam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *