SUMBAWA BARAT, SR (06/09/2016)
Pemilihan kepala desa (Pilkades) di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) akan digelar serentak pada 6 November 2016 mendatang. Ada 16 desa yang akan melaksanakannya. Tentu persiapan harus dilakukan sejak dini termasuk mengantisipasi potensi konflik. “Pemerintah daerah harus mengantisipasinya sejak dini menyusul keluarnya tahapan Pilkades,” kata Abidin Nasar, Anggota Komisi II DPRD KSB kepada SAMAWAREA, Selasa (6/9).
Menurut politisi PKS ini, potensi konflik bisa terjadi kapan saja terutama tahap awal yang dinilai cukup rentan sebab berkaitan keabsahan data dan persyaratan calon kepala desa yang sah sesuai aturan yang berlaku. Untuk itu Ia meminta pemerintah daerah memperkuat koordinasi dengan pihak keamanan disamping memetakan potensi konflik di setiap desa penyelenggara Pilkades. Pemerintah juga mengintensifkan sosialisasi kepada masyarakat sehingga mereka lebih paham dan dewasa dalam menerima perbedaan politik. “Untuk masalah ini kami akan mengundang BPM-PD dan pihak kecamatan untuk mengadakan rapat dengar pendapat guna memperkuat kesiapan teknis di lapangan sehingga persoalan yang bakal muncul dapat diantisipasi. Kami tidak ingin ada konflik seperti di daerah-daerah lain,” imbuhnya.
Sementara Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (BPMPD), Ibrahim mengaku sudah melakukan sosialisasi awal dengan mengundang 16 desa dan camat terkait termasuk BPD. Ini dilakukan untuk menguatkan pemahaman sekaligus menginformasikan tahapan-tahapan Pilkades serentak November 2016 mendatang.
Mengenai keamanan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Polres dan Polda NTB. Meski demikian sukses Pilkades sangat ditentukan peran aktif masyarakat dalam menjaga keamanan dan kondusifitas daerah. Karenanya Ia menghimbau masyarakat dapat memahami dan sadar akan demokrasi serta memberikan hak politiknya untuk memilih pemimpin berkualitas dengan menghargai perbedaan dalam pilihan. (HEN/SR)
