Sekolah Terpencil di Sumbawa Belum Mendapat Perhatian

oleh -132 Dilihat
Harjo S.Pd dan Herman Lukman S.Pd, Kepala sekolah dan guru SD terpencil

SUMBAWA BESAR, SR (17/08/2016)

Rintihan dua siswa sekolah terpencil pada Upacara Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI ke-71 di Kantor Bupati Sumbawa, Rabu (17/8) pagi tadi, sejalan dengan ungkapan kepala sekolah dan guru mereka.

Ditemui usai upacara, Herman Hakim S.Pd—Guru Kelas di SDN Lunyuk Ode Kecamatan Lunyuk, mengaku jika sekolahnya telah ditetapkan menjadi sekolah model. Namun realita yang ada justru jauh dari predikat tersebut. Sebagai sekolah model harusnya menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain terutama di dalam wilayah kecamatan yang sama, seperti fisik bangunan yang representatif, sarana prasarana yang memadai dan jumlah guru yang mencukupi. “Jadi saya tidak habis pikir apa yang menjadi tolok ukur menjadi sekolah kami ini sebagai sekolah model yang telah di-SK-kan,” kata Herman kepada SAMAWAREA.

Kondisi yang ada justru memprihatinkan. Ketika musim hujan, atap sekolahnya bocor, bahkan hilang diterpa angin. Belum lagi bagian-bagian gedung termasuk atap sudah termakan usia dan dikhawatirkan akan roboh dan menimpa siswa yang sedang mengikuti kegiatan belajar mengajar. Belum lagi WC yang dinilainya tidak sesuai standar kesehatan. Pasalnya hanya ada satu WC yang berfungsi dan tidak sesuai dengan jumlah siswa atau rombongan belajar di sekolahnya. Idealnya harus ada 8 WC dan semuanya berfungsi baik.

Baca Juga  Urgensi Pelestarian Bahasa Daerah dan Antisipasi Menteri Nadiem

Ia mengaku sudah beberapa kali menyampaikan permasalahan ini kepada Dinas Diknas Sumbawa. Namun sampai saat ini belum direspon. Demikian juga melalui perwakilan mereka di DPRD Sumbawa. Melalui aspirasi wakil rakyat itu, menurut informasinya sudah dialokasikan bantuan sebesar Rp 50 juta, tapi sampai sekarang belum terealisasi. Untuk itu Ia berharap permasalahan yang dialami sekolahnya dan sekolah lain di daerah terpencil mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah.

Hal senada diungkapkan Harjo S.Pd–Kepala SDN Harapan Jaya, Desa Senawang Kecamatan Orong Telu. Ayah dari Ahmad Robi siswa SDN 2 Sebeok ini mengakui kondisi sekolahnya dengan sekolah lain di daerah terpencil tidak jauh beda. Ia mengaku sangat rajin mengusulkan permohonan bantuan untuk perbaikan sekolah termasuk melengkapi sarana prasarana. Tapi belum mendapat respon karena terbentur keterbatasan anggaran daerah, dan bantuan itu teralokasi melalui system kuota. Ia berharap adanya pemerataan pembangunan khususnya di bidang pendidikan secara adil antara sekolah yang ada di perkotaan dengan daerah terpencil. “Ini yang kami inginkan karena siswa-siswa yang berada di daerah terpencil sama-sama anak bangsa yang ikut berperan dalam memajukan dunia pendidikan khususnya di Kabupaten Sumbawa,” demikian Harjo. (JEN/SR)HUT RI Sumbawa

pilkada mahkota rokok NU
Azzam

Response (1)

  1. Assalamulaikum wr.wb
    Saya Hastuti Putri Yuda Ningrum dan saya lulusan S1 PGMI/PGSD di universitas islam negeri mataram, saya ingin mengajar di Sekolah SDN Lunyuk Ode dan saya ikhlas ingin mengajar di sekolah tersebut tidak diberikan gaji tidak masalah saya ingin mencari pengalaman apa yg saya dapat semenjak di perkuliaha
    Ini no hp saya 082340900585

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *