SUMBAWA BARAT, SR (04/08/2016)
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) merasa kesulitan dalam operasional. Pasalnya tarif langganan air minum terbilang rendah. Dari tarif inilah sumber pembiayaan operasional PDAM. Karenanya Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat diminta untuk meninjau kembali besarnya tarif yang akan dipungut dari masyarakat terutama pelanggan PDAM.
Dirut PDAM Sumbawa Barat, Bambang ST yang ditemui SAMAWAREA, Kamis (4/8) mengakui kondisi tersebut. Selama ini untuk operasional dan lainnya dibiayai melalui pungutan atau pembayaran rekening dari masyarakat. Seiring berjalannya waktu jangkauan PDAM semakin luas yang tentunya diiringi dengan resiko yang tinggi. Seperti pemeliharaan, mengingat lokasi yang ada rawan banjir. Ada dua pilihan untuk mengatasi kondisi ini yaitu menaikkan tariff atau pemda memberikan subsidi untuk masyarakat. Jika tarif dinaikkan akan memberatkan masyarakat. Karenanya pemerintah harus bisa memberikan solusi, sehingga PDAM dapat memberikan pelayanan secara maksimal.
Untuk diketahui, Tahun 2016 pihaknya mendapat bantuan pusat sebanyak 2000 instalasi gratis ditambah 100 dari PDAM. Sebelumnya pada Tahun 2015, PDAM juga mendapat bantuan 1.500 instalasi gratis dari Australia.(HEN/SR)