Husni-Mo Prihatin, Roda Pemerintahan Melambat

oleh -86 Dilihat

Pembangunan Belum Menggeliat

SUMBAWA BESAR, SR (19/07/2016)

Bupati Sumbawa H. M. Husni Djibril B.Sc merasakan roda pemerintahannya berjalan cenderung melambat, dan aktivitas pembangunan belum menggeliat di tengah masyarakat. Ungkapan ini disampaikan Bupati tidak berdasar pada perasaan semata tetapi didukung data dan informasi empirik. “Tanpa terasa, hari ini sudah lima bulan saya bersama dengan Drs. H. Mahmud Abdullah menahkodai jalannya pemerintahan di Kabupaten Sumbawa. Tanpa terasa pula, saat ini kita sudah berada pada paruh kedua perjalanan Tahun Anggaran 2016. Penting bagi saya untuk mengutarakan perasaan berwujud keprihatinan yang mendalam atas perjalanan roda pemerintahan lima bulan terakhir ini,” ucap Bupati pada upacara paripurna di kantor Bupati Sumbawa, Senin (18/7) kemarin.

Sampai akhir semester pertama Tahun 2016, ungkap Haji Husni—akrab Bupati disapa, serapan anggaran untuk belanja langsung baru mencapai 22,89 persen, jauh lebih rendah dibandingkan dengan target yang ditetapkan sebesar 60,52 persen. Ada deviasi antara target dan realisasi yang sangat besar yakni mencapai 37,63 persen. “Jika kita telisik lebih jauh, ternyata serapan anggaran belanja langsung pada semester pertama didominasi oleh belanja pegawai sebesar 30,99 persen, belanja barang dan jasa 26,53 persen, sementara realisasi belanja modal baru mencapai 17,67 persen,” bebernya.

Baca Juga  Humas NTB Tegaskan Capaian Gubernur untuk Aset di Gili Trawangan

Bupati WawancaraLambatnya realisasi belanja pemerintah, tentu berimplikasi yang serius terhadap pergerakan ekonomi masyarakat. Tidak bisa dipungkiri bahwa besaran belanja pemerintah adalah salah satu kontributor dominan dalam membentuk PDRB di Kabupaten Sumbawa. “Saya sengaja mengungkap keprihatinan ini bukan untuk menunjukkan sikap pesimis akan masa depan pemerintahan ini. Justru hal ini sengaja saya sampaikan sebagai bentuk early warning system atau sistem peringatan dini kepada kita semua untuk sekali lagi segera melakukan pembenahan–pembenahan signifikan. Apa yang saya sampaikan adalah bentuk evaluasi yang seharusnya dilakukan oleh pimpinan pada semua level pemerintahan,” tukasnya.

Terhadap permasalahan rendahnya serapan anggaran ini, Bupati menginstruksikan kepada Sekretaris Daerah untuk segera melakukan rapat evaluasi yang komprehensif untuk memetakan secara sistematis faktor penyebab terjadinya pelambatan dan menemukan solusi dari masalah yang dihadapi sehingga paling lambat akhir triwulan ketiga realisasi anggaran sudah menemukan titik keseimbangan dengan target yang ditetapkan. (JEN/SR)

pilkada mahkota rokok NU
Azzam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *