SUMBAWA BESAR, SR (10/05/2016)
Guru Besar Fisika Bumi Institut Teknologi Bandung (ITB), Prof. Ir. Lilik Hendrayana M.Sc., Ph.D. mengaku kagum pada kekayaan alam Sumbawa. Dikelilingi gunung dengan area persawahan yang luas, tanah yang subur dan ternak yang sehat. Dengan kenyataan ini masyarakat Sumbawa sangat mampu untuk ‘kaya’. “Dengan pendidikan, kekayaan alam Sumbawa sanggup membuat rakyatnya kaya-raya,” ucap Prof Lilik saat berkunjung ke kampus UTS di bukit Olat Maras, Senin (9/5) kemarin dalam rangkaian Workshop Fisika ESDM kepada dosen, guru, dan mahasiswa se Bali-Nusra yang dipusatkan di Kabupaten Sumbawa, 10–13 Mei 2016.
Sepanjang perjalanan tour kampus UTS dan SMK Al-Kahfi, mantan Rektor ITB ini takjub dan gemas melihat hamparan sawah dan kampus yang berada di sekeliling gunung. Belum lagi iring-iringan ternak berkeliaran mencari makan. “Gunung itu kehidupan, tinggal bagaimana masyarakatnya yang perekonomiannya masih menengah ke bawah harus pintar-pintar memaksimalkan keberkahan dari Yang Maha Kuasa ini,” ucapnya, sembari memotivasi Dr Andy Tirta–Rektor UTS yang mendampinginya agar mampu menjadikan masyarakat Sumbawa ini berpendidikan dengan kualitas yang baik agar dapat memaksimalkan hasil kekayaan alamnya.

Profesor yang melahirkan pengertian/lingkup Fisika Bumi dan Fisika SDA-ESDM ini juga mengingatkan agar UTS mempertahankan kondisi sekitar kampusnya tetap dikelilingi sawah dan gunung agar selalu termotivasi untuk mengidustrialisasikan pertanian dan peternakan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. “Pertanian dan peternakan diindustrikan saja, karena UTS nantinya harus siap menjadi imam dari pendidikan tinggi di Sumbawa,” imbuhnya.
Strategi awal yang harus segera dilakukan UTS adalah membuat program yang bagus agar dosen-dosen dan para guru besar dengan senang hati bersedia datang berbagi ilmu ke UTS. “Jadi tidak hanya menerima mahasiswa pintar melalui seleksi khusus tapi juga harus mau menerima mahasiswa yang kurang pintar dan merata dari seluruh desa yang ada di Sumbawa,” ujarnya.

Ia menyatakan salut dengan para dosen UTS yang saat ini mengabdi untuk Sumbawa. Baginya Bandung-Sumbawa sangat dekat, dengan senang hati Ia akan sering datang berbagi ilmu ke Sumbawa, demikian dengan professor-professor Indonesia lainnya. “UTS tinggal membuat program yang bagus untuk peningkatan kualitas pendidikan Sumbawa. Karena kepintaran itu bisa diciptakan tidak sepenuhnya berasal dari bakat,” kata mantan Deputi Menristek Bidang Perkembangan Riset IPTEK dan Kabalitbang Departemen Pertahanan RI ini, seraya menyarankan bahwa pembangunan pendidikan tidak berhenti sebatas diskusi dan seminar, tapi dibutuhkan itikad, tekad, dan nekat. (JEN/SR)