Proyek Tambatan Perahu Labuan Padi Dinilai Tak Berguna

oleh -95 Dilihat

SUMBAWA BESAR, SR (12/03/2016)

Proyek Pembangunan Fasilitas Sarana Penunjang Perhubungan Laut di Labuhan Padi Kecamatan Utan, Kabupaten Sumbawa, mendapat sorotan dari DPRD Provinsi NTB. Proyek yang merupakan program Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Kabupaten Sumbawa dinilai bermanfaat meski sudah dibangun sejak Tahun 2013. Dari data yang diperoleh SAMAWAREA, proyek tersebut dibiayai APBD Sumbawa Tahun 2013 senilai Rp 988.630.000 atau hampir mencapai Rp 1 Milyar. Proyek itu dikerjakan CV Lampung Tegar Cemerlang. “Ini contoh nyata penghambur-hamburan anggaran negara karena sejak dibangun tidak jelas kegunaan atau pemanfaatannya,” tuding Pimpinan Komisi IV DPRD NTB, Nurdin Ranggabarani SH MH, tadi malam.

Kini tambatan perahu tersebut sudah dalam kondisi rusak karena memang tidak terurus dan tidak pernah dimanfaatkan. Harusnya proyek itu dibangun agar bermanfaat. “Jadi untuk apa proyek itu direncanakan dan dibangun dengan anggaran yang besar lalu tidak dimanfaatkan. Harusnya ada tindaklanjutnya digunakan untuk apa,” tukas Nurdin Raba—akrab politisi PPP ini disapa.

Baca Juga  Presiden Jokowi: Asian Games Energi Baru Perjuangan Palestina

Keberadaan proyek yang tidak bermanfaat menurut Nurdin Raba, bisa jadi karena salah perencanaan atau perencanaan yang tidak terpadu sehingga tidak ada konektifitas antar SKPD di daerah baik pariwisata, perikanan dan dinas perhubungan. “Begini jadinya kalau berjalan sendiri dan tidak terpadu,” tukasnya.

Jika dari awal duduk bersama dengan membagi peran seperti Dinas Pariwisata membangun destinasinya, Dinas Kelautan dan Perikanan membangun masyarakat pesisirnya, dan Dinas Perhubungan membangun tambatan perahunya. Artinya ada sinergisitas antar lembaga yang memang memiliki keterkaitan satu sama lain.

Nurdin Raba menyesalkan ini terjadi. Gili Kramat yang tidak membutuhkan dermaga atau tambatan perahu justru dibangun, sedangkan masyarakat Pulau Medang yang meminta pembangunan tambatan perahu tidak direalisasikan. Keinginan warga ini cukup beralasan karena di Pulau Medang terdapat dua pelabuhan yaitu Bajo Medang dan Bugis Medang yang hampir setiap hari full aktivitas. Tapi saat itu keinginan tersebut tidak direalisasikan. Kendati demikian, Nurdin Raba mengaku sudah mengupayakan agar keinginan warga Pulau Medang terealisasi pada Tahun 2016 ini dengan alokasi dana melalui APBN ke Dishub Propinsi. “Insya Allah akan direalisasikan tahun ini,” ucapnya. (JEN/SR)

pilkada mahkota rokok NU
Azzam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *